Wamenag: Terpujilah, Wahai Engkau, Ibu, Bapak Guru

Jumat, 25 November 2022 – 14:10 WIB
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi memimpin upacara peringatan Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2022 yang digelar Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Ditjen Pendidikan Islam Kemenag, di Jakarta, Jumat (25/11). Foto: Ist for JPNN.com

jpnn.com - Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada para guru, termasuk para guru yang mengajar di madrasah.

Dia menilai jasa para guru sungguh tak ternilai, karena berperan besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

BACA JUGA: Jika Tunjangan Profesi Guru Dihapus Berdampak Buruk bagi Dunia Pendidikan

Zainut mengatakan hal tersebut dalam sambutannya pada upacara peringatan HGN 2022 yang digelar Kementerian Agama melalui Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah di Jakarta, Jumat (25/11).

Peringatan HGN oleh Direktorat GTK Madrasah Kemenag mengangkat tema 'Berinovasi Mendidik Generasi'.

BACA JUGA: PGRI: Penghapusan TGP tak Sejalan dengan Keinginan Pemerintah Meningkatkan Kesejahteraan Guru

"Terpujilah, wahai engkau ibu, bapak guru. Nama-mu akan selalu hidup dalam sanubariku,” ujar Zainut.

Zainut lantas menyampaikan beberapa ikhtiar Kementerian Agama untuk terus memperhatikan kesejahteraan para guru madrasah.

BACA JUGA: Rekrutmen 1 Juta Guru Honorer Jadi ASN Gagal, PPPK Bersengkarut, Jokowi Perlu Turun Tangan

Baik dari sisi peningkatan kompetensi maupun persoalan kesejahteraan lainnya.

“Kami menyampaikan permohonan maaf jika ikhtiar kami belum optimal dalam memberikan layanan terbaik bagi para pahlawan tanpa tanda jasa."

"Benar, bahwa Hari Guru Nasional adalah bentuk rekognisi. Namun, kami juga berkomitmen untuk terus berupaya agar para guru terus mendapat afirmasi."

"Guru adalah profesi mulia. Kata para cendekiawan, orang tua memberikan asupan untuk jasadnya, maka guru memberikan gizi untuk roh, spirit dan jiwa,” katanya.

Zainut juga mengatakan dedikasi guru tiada batas.

Bahkan, ketika pandemi covid-19 melanda guru dituntut tetap melaksanakan tugas.

"Teruslah menjadi pribadi pembelajar. Sebab, mengajar pun bagian dari belajar. Saat guru mengajar, pada hakikatnya dia sedang belajar."

"Paradigma belajar dan mengajar perlu respons dengan kekinian. Ada proses transformasi digital, ada big data (maha data) artficial intelegence (kecerdasan buatan), metaverse, metahuman, robotic, dan lainnya yang hadir di ruang-ruang kelas siswa generasi Z dan Alpha," tuturnya.

Zainut lebih lanjut berpesan agar para guru terus memperkuat moderasi beragama dan menyukseskan tahun toleransi.

Dia meminta para guru menjadikan agama sebagai sumber inspirasi untuk memuliakan harkat kemanusiaan, meneguhkan komitmen kebangsaan, toleran dan anti-kekerasan serta menghormati keragaman budaya lokal dan segala bentuk perbedaan.

“Jauhi politisasi agama, hindari perpecahan, terlebih dengan membawa-bawa ajaran agama. Hadirkan agama sebagai rahmat bagi semesta," katanya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Muhammad Ali Ramdhani meminta para guru madrasah senantiasa beradaptasi terhadap perkembangan digital.

Menurutnya, penguasaan teknologi merupakan solusi dan keniscayaan dalam mengoptimalkan pembelajaran di madrasah.

"Para guru sejatinya meningkatkan kompetensi yang selaras dengan dinamika zaman. Pengetahuan dan keterampilan harus ter-update dan dipertajam selaras dengan perkembangan teknologi kontemporer, khususnya penguasaan teknologi yang berkenaan dengan teknologi pembelajaran," ucapnya. (gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... HGN 2022: P2G Sebut Pengangkatan 1 Juta PPPK Guru Hanya Ghosting, Diskriminatif!


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler