jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan laporan Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso terhadap Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej atau Eddy Hiariej masuk dalam tahap penyelidikan.
"Ini sedang lidik (penyelidikan)," kata Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu (10/5).
BACA JUGA: MAKI Desak KPK Tak Berlama-lama Tangani Kasus Wamenkumham
Asep enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai materi penyelidikan terhadap Eddy Hiariej itu.
Dia meminta semua pihak bersabar menunggu proses hukum KPK. "Ditunggu saja," kata Asep.
BACA JUGA: Datangi KPK, Deolipa Sebut Sudah 2 Bulan Laporan Gratifikasi Wamenkumham Tak Digubris
Seperti diketahui, Sugeng dalam laporannya ke KPK menduga, Eddy Hiariej menerima gratifikasi melalui perantara asisten pribadi berinisial Y sebesar Rp 7 miliar.
Penerimaan itu disebutkan Sugeng, terjadi pada April 2022 sampai dengan 17 Oktober 2022.
BACA JUGA: IPW Heran KPK Tak Proses Laporan Dugaan Suap PT CLM ke Wamenkumham
Pelaporan itu terkait posisinya sebagai Wamenkumham dalam konsultasi kasus hukum dan pengesahan badan hukum PT. CLM.
Sebab, PT CLM kini tengah bermasalah di Polda Sulawesi Selatan dalam kasus dugaan tindak pidana izin usaha pertambangan (IUP).
Sementara itu, Eddy Hiariej sudah memberikan klarifikasi ke KPK, pada Senin (20/3) lalu. Klarifikasi itu terkait tudingan terhadap dirinya yang disebut menerima gratifikasi sebesar Rp 7 miliar.
Dalam kesempatan itu, Eddy juga turut memperkenalkan asisten pribadinya, Yogi Arie Rukmana yang disebut Sugeng menjadi perantara penerimaan uang.
Eddy menekankan, Yogi telah menjadi asprinya sebelum dirinya menjadi Wamenkumham.
Karena itu, Yogi tidak berstatus sebagai aparatur sipil negara (ASN) dan juga tidak berstatus sebagai PPNPN maupun PPPK. (Tan/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wamenkumham Dituduh Lakukan Pemerasan, Komisi III Diharap Turun Tangan
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga