jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Repdem Wanto Sugito merasa geram dengan manuver elite sukarelawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menjadi benalu terhadap Kepala Negara.
Dia menilai elite sukarelawan sudah menempel di ring kekuasaan, tetapi merusak citra Jokowi.
BACA JUGA: Hasto PDIP Ungkap Borok Nusantara Bersatu, Jokowi untuk Indonesia atau Sukarelawan Saja?
“PDI Perjuangan sebagai pengusung utama Presiden Jokowi dan berjuang sejak wali kota, gubernur, hingga dua kali masa jabatan Pak Jokowi, sangat menyayangkan acara Nusantara Bersatu. Kepemimpinan Pak Jokowi yang sangat top di dunia melalui Presidensi G20, tiba-tiba turun hanya menjadi Presiden Sukarelawan," ujar Wanto dalam siaran pers, Minggu (27/11).
Pria yang akrab disapa Bung Klutuk itu juga mempertanyakan inisiator acara Nusantara Bersatu yang kami nilai tidak sensitif dengan kondisi bangsa yang saat ini sedang berduka dengan bencana gempa Cianjur.
BACA JUGA: Soal Agenda Nusantara Bersatu, Hasto Anggap Elite Sukarelawan Manfaatkan Kebaikan Jokowi
Cianjur butuh sukarelawan dalam pengertian yang sebenarnya, untuk tugas-tugas kemanusian. Bukan sukarelawan untuk presiden yang sedang menjabat.
Menurut dia, kegiatan tersebut hanya membuat sampah berjibun dan membuat macet area GBK dan Senayan.
BACA JUGA: Kritik Keras Acara Sukarelawan di GBK, Politikus PDIP: Merendahkan Martabat Presiden Jokowi
Ketua DPC PDI Perjuangan Tangerang Selatan itu menganggap Presiden Jokowi menunjukkan kesuksesannya dalam melaksanakan G20.
Namun, acara yang diselenggarakan sukarelawan kemarin justru menurunkan prestasi dan kinerja Jokowi.
"Sebaiknya kita fokus bagaimana menghadapi tantangan 2023 yang disebut Pak Jokowi menghadapi situasi resesi di berbagai negara. Fokus bersama kita seharusnya tentang hal itu," jelas dia.
Alumnus UIN Syarif Hidayatullah Ciputat itu juga menyampaikan PDI Perjuangan sudah mengedepankan taat asas dan patuh saat disebutkan bahwa Gelora Bung Karno tidak bisa dipergunakan untuk perhelatan HUT partai.
Akhirnya, rencana menggelar HUT PDIP akan dilaksanakan di Kemayoran.
"Jadi, kami sungguh menyesali agenda hari ini. Pak Jokowi menghargai surelawan dan bersedia hadir, tetapi seharusnya inisiator Nusantara Bersatu melihat momentum dan kepantasan mengadakan acara tersebut," jelas dia.
Dia menerangkan PDIP akan terus menjadi benteng bagi Presiden Jokowi dari hal-hal dapat yang merugikan citra orang nomor satu di Indonesia itu. (tan/JPNN)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sukarelawan Padati GBK, Bukti Jokowi Masih Dicintai Rakyat
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga