Wapres : Biaya Kesehatan Mahal

Jumat, 23 Desember 2011 – 04:09 WIB

JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Boediono mengaku pemerintah terus berusaha agar biaya kesehatan tidak melambung tinggiSalah satunya dengan membentuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang akan bisa meringankan beban masyarakat, terutama lanjut usia (lansia).

"Maaf untuk Ibu Menkes, akhir-akhir ini memang biaya kesehatan itu makin mahal

BACA JUGA: Ditahan Bareskrim, Pamen Polri Minta Penangguhan

Itulah yang seringkali dihadapi lansia, terlebih lagi jika biaya kesehatan menjadi tanggungan sendiri," ujar Boediono sambil memandang Menteri Kesehatan (Menkes) Endang Sri Rahayu Sedyaningsih dari podium saat peringatan Hari Lanjut Usia (Lansia) Internasional di Gedung II Kantor Wapres jalan Merdeka Selatan Jakarta kemarin


Oleh karena itu, kata Boediono, pemerintah kini tengah menggodok Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang pelaksanaannya paling lambat 2012, sebagai upaya memberikan jaminan sosial bagi masyarakat

BACA JUGA: Cukong Besar Narkoba Dibekuk di Medan

"BPJS merupakan upaya besar yang direncanakan dengan baik agar dapat mencapai sasaran
Inilah yang patut bagi negara yang beradab yaitu untuk memiliki jaminan sosial," ujar Wapres

BACA JUGA: Empat Kota Kantongi Penghargaan Mendagri



Menurut Wapres, masa muda adalah waktu untuk mencapai hidup sukses, puncak karir dan berbagai ambisi lainnyaTetapi ketika menjelang masa tua atau sering disebut menjelang masa kematian, bukanlah saat yang tepat untuk menimbun harta, ambisi merebut kekuasaan atau menjadi tenar"Menjelang masa tua bukan mencari cara hidup yang terbaik, tetapi mencari cara mati yang terbaik," ungkapnya

Wapres menyampaikan bahwa filsafat hidup seseorang akan berubah seiring dengan bertambahnya umur dan bukan menjadi suatu masalah bagi lansia, karena pada akhirnya seseorang akan mencapai titik akhir kehidupannya"Lansia hanya ada dalam pikiranUsia boleh tua, tapi kita ingin untuk terus berguna bagi tanah air," ujar Wapres

Oleh karena itu ketika Presiden melimpahkan tugasnya kepada Wapres untuk memperingati hari lansia internasional, Wapres menerima dengan senang hati"Karena Wapresnya juga lansia," ujar Wapres yang saat ini berusia 68 tahun dengan disambut gelak tawa hadirin

Boediono berharap agar lansia yang sehat bisa tetap produktif memberi input melalui kegiatan dari gerakan nasional peduliPemerintah juga berupaya membantu para lansia yang jumlahnya semakin banyak agar terus produktif, antara lain dengan memanfaatkan pengalaman dan keunggulan khusus sewaktu aktif"Seperti membantu bidang pendidikan di daerah-daerah tertentu," tegasnya

Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri, menambahkan, penduduk lanjut usia berjumlah 23,9 juta orang dan 10 persen dari populasi tersebut terlantarDefinisi lanjut usia (lansia) di Indonesia adalah jika seseorang telah memasuki usia 60 tahun"Namun banyak para lansia yang tidak mau disebut sebagai warga tak berguna"Jangan sampai kesempatan membaktikan diri dibatasi atau dilarang semata-mata karena usia telah 60 tahun atau lebih," cetusnya

Ketua Umum Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial, Haryono Suyono menuturkan, bahwa pada tahun 1970 penduduk lanjut usia baru mencapai 2 jutaNamun pada sensus penduduk 2010 jumlah penduduk usia lanjut terus meningkat hingga mencapai 20 juta"Dalam 40 tahun berkembang dari 2 juta menjadi 20 juta orang, atau meningkat sebanyak 10 kali lipat," tambahnya

Menurut Haryono, peningkatan penduduk usia lansia ini melaju lebih cepat dibandingkan laju pertambahan penduduk secara nasionalOleh karena itu pemerintah perlu memperhatikan kesehatan mereka"Dari 20 juta penduduk lansia tersebut, yang sangat memerlukan bantuan berjumlah sekitar 20 persenSekitar 80 persen masih siap bekerja produktif," jelasnya(wir)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Staf Wa Ode Mengaku Kembalikan Uang Pengusaha


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler