Wapres JK Minta Pelindo II Ikut Lelang Proyek Pengembangan Pelabuhan Batuampar

Selasa, 02 Juli 2019 – 22:48 WIB
Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Batuampar Kota Batam. Foto: Cecep Mulyana/batampos.co.id

jpnn.com, BATAM - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta Pelindo II untuk mengembangkan Pelabuhan Batuampar, Batam, Kepulauan Riau.

Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut juga diminta harus mengikuti tahapan lelang terbuka pengembangan Pelabuhan Batuampar yang rencananya akan digelar Badan Pengusahaan (BP) Batam pada 5 Juli mendatang.

BACA JUGA: KLHK Pastikan Reekspor 38 Kontainer Berisi Limbah Plastik Mengadung B3

Kepala Badan Pelabuhan Laut BP Batam, Nasrul Amri Latif mengatakan tahapan lelang akan dimulai dengan tahapan prakualifikasi, dimana merupakan proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari penyedia barang atau jasa, yakni BP Batam.

“Kami pakai sistem lelang cepat dengan syarat bahwa perusahaan yang ikut, alatnya harus ada di Batam," kata Nasrul di Batamcentre, Senin (7/1).

BACA JUGA: Tumpukan Limbah Plastik dan Elektronik di Gudang Berpagar Seng Bikin Warga Resah

BACA JUGA: Tangkap 2 Pengedar Uang Palsu, Polisi Sita Puluhan Lembar Pecahan Rp 100 Ribu

Mengenai tahapan pengembangan Pelabuhan Batuampar, Nasrul menjelaskan ada tiga tahapan. Tahapan pertama yakni pengerukan alur laut dan penataan container yard (CY) di dermaga utara, termasuk penataan atas lahan Persero seluas 10 hektar.

BACA JUGA: Satu Lagi Perusahaan di Batam Tutup, Ribuan Buruh Bakal Kena PHK

Setelah itu mempersiapkan infrastruktur pendukung untuk pemasangan dua unit rubber tyred gantry (RTG) yang merupakan alat bongkar muat kontainer yang dapat bergerak di CY dan dua unit Harbour Mobile Crane (HMC) yang juga merupakan alat bongkar muat di pelabuhan yang dapat berpindah-pindah tempat.

RTG dan CY ini didatangkan oleh Pelindo I pada April hingga Mei lalu dalam tender jangka pendek. Sedangkan tahapan kedua yakni revitalisasi dermaga selatan dan pengembangan gudang yang akan digunakan untuk kegiatan pengepakan barang kedalam kontainer serta pembongkaran barang dari kontainer. Biasa dikenal dengan istilah container freight station (CFS).

"Selain itu dapat digunakan juga untuk kegiatan Less Than Container Load (LCL) yang merupakan kegiatan pengangkutan kontainer yang didalamnya ada berisi bermacam-macam barang dengan pemilik yang berbeda," paparnya.

Dan kegiatan ketiga yakni revitalisasi dermaga utara dan dermaga timur. Lalu melakukan kegiatan reklamasi seluas 20 hektar di sepanjang alur dermaga utara. Tujuannya agar dapat menambah kapasitas Pelabuhan Batuampar hingga mencapai 5 juta TEUs.

BACA JUGA: Pembunuh Sadis Sang Istri Masih Dirawat, Tiga Luka Tusukan di Perutnya Belum Sembuh

"Untuk tahap pertama bisa dikerjakan tujuh hingga sembilan setelah proses lelang. Sedangkan tahap kedua dan tahap ketiga bisa dikerjakan secara bersamaan. Total waktu penyelesaiannya antara tiga hingga lima tahun dengan estimasi biaya sekitar Rp 1,7 triliun," ucapnya.

Dari Rp 1,7 triliun yang dibutuhkan untuk membangun Pelabuhan Batuampar, BP baru mengantongi Rp 350 miliar dari anggaran pendapatan belanja negara (APBN). Sedangkan sisanya akan diupayakan dari dana pendapatan negara bukan pajak (PNBP) dan investor yang tertarik mengembangkan Pelabuhan Batuampar.

Mengenai wacana Pelindo II yang mendapat arahan dari Wapres Jusuf Kalla untuk mengembangkan pelabuhan, Nasrul mengatakan memang agak membingungkan, karena sebelumnya juga Pelindo I diminta untuk ikut mengembangan pelabuhan.

"Tapi tak lama lagi dari Pelindo I hingga Pelindo IV akan menjadi satu holding perusahaan maritim. Sehingga Pelindo 1 bisa pakai sumber dayanya Pelindo 2, 3 dan 4. Begitu juga sebaliknya," jelasnya.

Sedangkan mengenai lahan yang masih digunakan Persero meski masa sewanya sudah habis, Nasrul mengungkapkan bahwa nasib Persero akan diselesaikan dalam rapat bersama Kementerian BUMN dengan Kementerian Keuangan.

Sebelumnya, Direktur Utama Pelindo II, Elvyn G Masassya mengatakan pihaknya diminta oleh Wapres Jusuf Kalla (JK) untuk berinvestasi mengembangkan Pelabuhan Batuampar.

“Jadi, supaya Pelindo II juga bisa mengembangkan pelabuhan di tempat-tempat lain, seperti di Batam. Supaya Batam itu bisa bersaing dengan Singapura,” kata Elvyn.

BACA JUGA: FKPD Sebut SBY dan Kroninya Selalu Anggap Enteng Deklarator dan Para Senior

Dia menyebut saat JK berkunjung ke Batam beberapa waktu lalu, Elvyn menyebut JK melihat potensi pelabuhan di sana masih dapat dikembangkan. Sehingga Pelabuhan Batuampar harus mendapat sentuhan modernisasi.

“Memasang peralatan-peralatan yang lebih modern, kemudian menerapkan sistem di situ, memperbaiki sistem supaya menjadi pelabuhan yang lebih modern,” kata Elvyn.

Saat ini, Elvyn mengatakan kapasitas di Pelabuhan Batuampar, Batam, baru sekitar 250 ribu TEUs per tahun. Dia meyakini jika ditingkatkan, maka kapasitasnya bisa melonjak hingga 500-600 ribu TEUs per tahunnya.Meski begitu, Elvyn belum dapat memastikan kapan optimalisasi dapat dilaksanakan.(leo)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nekat Beraksi di Kawasan Mal, Penjambret Babak Belur Diamuk Massa


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler