jpnn.com, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar dan salah satu negara demokrasi terbesar di dunia, layak menjadi rujukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan Islam.
Ma’ruf menyatakan demikian karena terbukti sejak pertama kali masuk ke Nusantara abad ke delapan, perkembangan Islam sangat pesat dan diterima dengan baik oleh masyarakat asli Nusantara.
BACA JUGA: 8 Staf Khusus Wapres Maruf Amin, Dari Mantan Menteri Hingga Guru Besar
“Islam masuk ke Indonesia melalui cara yang damai, melalui aktivitas perdagangan dan hubungan sosial antarmasyarakat. Kondisi ini membuat perkembangan Islam di Indonesia menjadi Islam yang moderat dan menjadi bagian dari kehidupan sosial dan kultural di Indonesia,” ujar Ma'ruf saat memberi sambutan pada acara 'Expert Meeting' yang digelar Universitas Islam Internasion Indonesia (UIII) di Hotel Pullman, Jakarta, Selasa (26/11).
Ma'ruf lebih lanjut mengatakan, untuk menjadikan Indonesia sebagai rujukan dalam mempelajari peradaban Islam, dibutuhkan pusat penelitian dan ilmu pengetahuan yang berkualitas. Inilah kemudian yang mendasari berdirinya UIII beberapa waktu lalu, universitas Islam unggulan yang memiliki kualitas internasional dengan reputasi global.
BACA JUGA: Info Anyar dari Wapres Maruf Amin soal Jabatan di BUMN untuk Ahok
Ma'ruf berharap UIII berada di garda terdepan dalam kajian Islam secara umum dan menjadi kiblat dunia dalam bidang kajian Islam Indonesia. Kemudian, menjadi pusat penyebaran kebudayaan dan peradaban Islam yang modern, toleran serta berkemajuan.
"UIII diharapkan juga menjadi duta dalam mempromosikan Indonesia sebagai referensi kompatibilitas Islam dan demokrasi, serta rujukan dunia bagi perwujudan Islam yang rahmatan lil ‘alamiin. Lulusan UIII nantinya diharapkan menjadi ahli, ilmuwan atau pemikir, serta cendekiawan muslim terkemuka yang moderat, demokratis, humanis dan berwawasan global," ucapnya.
BACA JUGA: DPD RI: Masa Depan Islam Terletak pada Generasi Muda Muslim
Terkait expert meeting yang digelar, Mahfud berharap para pakar dan cendekiawan yang hadir dapat memberikan masukan untuk memperkaya referensi bagi pengembangan UIII ke depan.
Expert Meeting kali ini digelar UIII bekerja sama dengan Pendidikan Tinggi Islam (DIKTIS) Kemenag RI. Tema yang diangkat 'Seizing the Moment for Reinventing Muslim Civilization (Merebut Momentum untuk Menemukan Kembali Peradaban Islam).
Expert meeting dihadiri para rektor dan akademisi terkemuka dari dalam negeri dan mancanegara. Antara lain, dari Mesir, Maroko, Kanada, Inggris, Australia dan Tunisia. Kegiatan digelar bertujuan untuk menjadi sarana memperkenalkan kehadiran UIII kepada dunia internasional.
Selain itu juga untuk mengupdate berbagai praktik dan pengalaman terbaik universitas-universitas terkemuka di dunia dalam mengembangkan kapasitas kelembagaan dan akademiknya di era milinial.(gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang