Warga Aceh Anggota Dewan di Denmark

Senin, 07 September 2009 – 04:26 WIB

ACEH -- Namanya Tarmizi AgePria kelahiran Blang Geulanggang, Peucoek Aluerheng, Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen, Aceh itu kini menjadi anggota legislatif Kota Jammerbugt, Denmark

BACA JUGA: Pilih Anggota BPK, DPR Harus Fair

Bagaimana bisa? Bermula ketika pria hitam manis bertubuh sedang ini ikut 'beraksi' bersama yang lain menuntut agar kesenjangan ekonomi dan ketidakadilan sirna di Bumi Serambi Mekkah.

Dengan menggunakan nama samaran ‘Sagoe Tgk Di Bathoen’, dia tak luput dari aksi yang kerap disebut kontak tembak
Namun, ayah dari Nathasa Nazila Tarmizi, 7 bulan, ini selalu selamat dan tahun 2000 ia mempersunting gadis asal Ulee Glee, Pidie Jaya

BACA JUGA: Pasca Gempa, Pangalengan Krisis Air Bersih

Empat tahun kemudian, pasangan suami istri ini merantau ke Malaysia
Setahun di Malaysia, tepatnya 25 Februari 2005, Tarmizi memboyong istrinya ke Negara Denmark

BACA JUGA: Akibat Gempa, Pabrik Susu Pangalengan Merugi

Awalnya untuk mencoba peruntungan, selain mendapat suaka politik.

“Tahun pertama, saya harus ke sekolah untuk belajar bahasa Denmark, namun, hingga hari ini belum bisa menguasai bahasa ini secara semuanya,” katanya JPNN melalui jaringan internet Yahoo Messenger (YM), Sabtu (5/9) malamTahun kedua keberadaannya di sana, ia bekerja di Bblikvar PabrikkenBaru dua tahun bekerja di pabrik itu, Denmark mengalami krisis dan Desember 2008, ia diberhentikan bersama karyawan lainnyaAkhirnya, Juni 2009, ia kembali sekolah untuk meneruskan belajar bahasa Denmark.

Sebelumnya, awal 2006 sebuah surat undangan diterimanya dan juga seluruh pendatang yang menetap di Kotamadya Jammerbugt di DenmarkDi surat itu, tertulis "Pemilihan Dewan pengurus badan Integrasi di Kota Jammerbugt yang bertempat di Mediecenter Soparken 2 Aabybro akan diadakan pada Selasa, 7 Maret 2006, j am 19:00“Perang berkecamuk dalam kepalanya dan akhirnya ia mendaftarDiakuinya, syaratnya tidak terlalu sulit dan membuatnya optimis bertarung pda tanggal mainnyaLalu, panitia penerimaan memutuskan dewan pengurus badan Intergarasi terdiri dari 21 anggota, meliputi delapan orang dari grup pengungsi dan pendatang asing.

Di antara 8 itu, masing-masing kecamatan mewakili dua orang anggota dan Tarmizi termasuk didalamnya"Saya sampai membacanya berulang-ulang, karena ini sesuatu yang sangat demokrasiSaya melihat satu pelajaran berharga, apalagi saya berasal dari negeri yang di siksa perang dan korupsi, ditindas tanpa belas kasihan, baik politik maupun ekonominya, baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah,“ tukasnya.
.
Menurutnya, jika menelisik isi undangan dan syarat menjadi anggota dewan, ia sempat terpikir dengan apa yang terjadi di AcehBagaimana tidak! Di Denmark, bahkan di Negara-negara Eropa lainnya, mereka berusaha menggabungkan daerah-daerah kecil menjadi sebuah daerah besar

Sementara di Aceh, sepertinya sibuk buat kecamatan baru, pemekaran kabupaten/kotamadia, bahkan baru-baru ini hangat isu pemekaran propinsi baruDan, hal ini cukup mebingungkan jika diceritakan pada orang-orang di Denmark, terangnyaIa menilai, kalau beralasankan tentang ketertinggalan ekonomi untuk memekarkan propinsi baru, dugaannya akan terjadi hal yang sama, karena sistim yang di pakai tetap yang itu-itu juga.

Lihat saja, Aceh hari ini dengan dulu, ucapnyaMakanya, lanjutnya, yang ada janji-janji besar dalam MoU yang ditandatangani di Helsinki antara GAM dan RI , dimana, katanya untuk menyelesaikan konflik di Aceh, belum ditunaikanApalagi, janji kecil untuk mensejahterakan rakyat Aceh, sepertinya tidak bakal terwujud dengan sempurna.  Pria yang lebih mirip orang India ini, mengakui dibentuknya legislative Kota Jammerbugt atas dasar pandangan: pengungsi, pendatang asing, dan keluarga yang dipersatukan di Kommune Jammerbugt, dapat berbaur dan menyumbangkan dirinya kepada masyarakat sebagai warga aktif dan mandiri.

Sekalipun pemilihannya diadakan Maret 2006, namun kerjanya di mulai 1 Januari 2007Demikian pun, setiap pertemuan diadakan kira-kira sebulan sekali, dimana, para anggota dewan akan menyalurkan berbagai aspirasi yang akan di pakai oleh pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan para pendatangMeski telah menjadi anggota dewan di Negara Denmark, tetapi Tarmizi tidak berniat menetap di negara tersebutIa pun tetap cinta akan tanah kelahirannya, walaupun dulunya konflik berkepanjangan yang terjadi di Aceh, mengantarkannya menjadi anggota dewan di negeri orang"Bagaimana pun saya pasti kembali," tukasnya lagi(DiEm/JPNN/sam)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Makan Beling untuk Ganyang Malaysia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler