Warga AS Diduga Otak Pemalsuan Paspor Gayus

Sabtu, 15 Januari 2011 – 07:29 WIB
BAHAS PASPOR GAYUS : Dari kanan Menkum HAM, Patrialis Akbar bersama Kabareskrim Mabes Polri, Komjen Pol Ito Sumardi usai melakukan pertemuan tertutup membahas penyelidikan Gayus Tambunan dalam kasus Paspor Sony Laksono di Gedung Kemenkum HAM, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (14/1/2011). FOTO : DWI PAMBUDO/RM

JAKARTA -  Polisi mengarahkan bidikan kasus pelesiran Gayus Tambunan kepada seorang warga negara Amerika SerikatPria bernama John Jerome itu diduga berperan besar membantu tersangka perkara mafia pajak itu saat pergi ke luar negeri

BACA JUGA: Hatta Tak Melihat Gelagat Reshuffle

"Tak lama lagi (tertangkap)," ujar sumber Jawa Pos melalui BlackBerry Messenger (BBM) tadi malam


Warga asing kelahiran 16 Mei 1970, California, AS, sedang dikejar penyidik di sebuah kota di kawasan Sumatera

BACA JUGA: Ganjar: Menkeu Harus Prioritaskan Honorernya

Penyidik sudah mengantongi  data tentang orang berpaspor AS nomer 444602501 itu
"Dia juga berperan mencarikan hotel Gayus," tambahnya

BACA JUGA: Mendagri : Pilkada Bukan Untuk Hasilkan Terdakwa



Kabareskrim Komjen Ito Sumardi membenarkan informasi soal keterlibatan warga negara asing ituNamun, Ito enggan menjelaskan perkembangannya"Yang jelas, kami masih berkoordinasi dengan Kedutaan Besar AS di Jakarta," katanyaMantan Kapolwiltabes Surabaya itu enggan menyebut detail nama warga AS itu"Saat ini keterlibatannya masih diduga," kilahnya

Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Boy Rafli Amar menjelaskan warga AS itu diduga menjadi aktor intelektual pemalsuan paspor"Kita duga, tidak hanya melayani Gayus sajaIni merupakan sindikasi," katanyaSaat ini, Polri masih mengurai jaringan pemalsu iniTermasuk memeriksa para pegawai ImigrasiDi antarannya, Zulkifli yang merupakan mantan Kepala Seksi Lalulintas Imigrasi Jakarta Timur, Dadang Suganda sebagai Koordinator Pendistribusian Paspor, Tri Sasongko sebagai mantan Kepala Subseksi Perizinan Imigrasi Jakarta TimurLalu, Ahmad Jefri, Agus Arifin Saksono, dan Ketut Satria Wijaya, merupakan petugas Imigrasi di Bandar Udara Soekarno-Hatta.

Di kantor Kemenkum HAM, Menkum HAM Patrialis Akbar memaparkan, saat ini pihaknya bersama dengan kepolisian masih mendalami paspor asli tapi palsu (aspal) milik GayusTermasuk lokasi atau tempat pembuatannyaBerdasar hasil penelitian sementara pihak imigrasi, paspor itu tidak dibuat di dalam negeri

Sebab, dari 118 kantor imigrasi yang tersebar di Indonesia, tidak ditemukan data paspor atas nama Sony Laksono"Kami belum temukan pembuatan paspor itu di dalam negeriKami punya 118 kantor imigrasiJaringannya tidak satupun ditemukan ituBahkan, di tempat-tempat yang dicurigai," urai Patrialis

Ditanya lebih lanjut soal keterlibatan sindikat pemalsuan paspor dari luar negeri, politikus PAN itu menyatakan bahwa pihaknya masih mendiskusikan dengan kepolisianNamun, dia tidak memungkiri ada dugaan soal keterlibatan warga asing berinisial J"Kan sudah disampaikan oleh KapolriIdentitas J (adalah) warga asingTetapi, J itu siapa, ini yang sedang kita cariItu kan baru pengakuan Gayus," katanya.

Meskipun begitu, Patrialis menegaskan bahwa pihaknya siap mengambil tindakan jika memang bawahannya (para petugas imigrasi) nanti terbukti membantu meloloskan Gayus ke luar negeriYakni, sanksi pidana atau administratif"Untuk itu, kita koordinasi dengan Pak Ito sampai sejauh mana tingkat kesalahan masing-masingKalau ada tindak pidana, ya (dijatuhkan sanksi) tindak pidanaKalau administratif, ya (sanksi) administratif," tegas dia

Menyoal keterlibatan pengusaha di balik Gayus, Ito menegaskan bahwa pihaknya masih menyelidikiNamun, diduga pengusaha itu memiliki kedekatan dengan Gayus TambunanTermasuk, dugaan bahwa pengusaha berinisial HS dan D itu memberikan sejumlah uang kepada mantan pegawai Ditjen Pajak tersebut karena pernah ditolong Gayus terkait kasus pajak.

"Yang namanya pengusaha kan pasti berkaitan dengan masalah pajakTetapi, apa pengusaha yang mungkin terkait ini memang kenal baik (dengan Gayus), pernah ditolong, atau memang berkolusi, itu kita dalami juga," papar Ito

Meski begitu, Ito memastikan bahwa pihaknya akan memanggil pengusaha tersebut terkait proses penyelidikan yang tengah berlangsungPolisi juga tengah mencari keterkaitan HS dengan Gayus sesuai dengan bukti-bukti yang ada"Pokoknya semua yang terkait akan dipanggilTapi, kita harus cari kaitan dan bukti-buktinya (keterlibatan HS)Sebab, dia (Gayus) menyampaikan kadang-kadang memberi keterangan berubah-ubah kepada kepolisian atau instansi lain yang terkait," terang Ito.

Kemarin Brigjen Ike Edwin, Direktur  Tindak Pidana Korupsi Bareskrim mendatangi kantor Dirjen PajakTim Ike memeriksa dokumen 149 wajib pajak yang terkait Gayus"Sedang diproses (datanya)," kata Ike sesaat sebelum masuk gedung Dirjen PajakDi bagian lain, pemerintah merespon desakan sejumlah kalangan yang meminta Presiden SBY turun tangan melakukan intervensi dalam penuntasan kasus GayusMenurut Menkopolhukam Djoko Suyanto, presiden selalu memantau dan membicarakan penanganan kasus tersebut meski tidak terbuka untuk publik.

"Jadi adalah keliru kalau seorang presiden tidak care, tidak pernah memanggil Kapolri, Jaksa Agung untuk membicarakan bagaimana proses hukum dari masalah ini," tutur Djoko seusai rapat singkat dengan presiden dan sejumlah menteri di Bandara Halim Perdanakusumah, kemarin (14/1)Rapat digelar sesaat setelah Presiden SBY mendarat dari kunjungan kerjanya ke Jawa Timur.

Tanpa ada imbauan tentang intervensi kasus Gayus, lanjut Djoko, presiden selalu menggelar rapat-rapat koordinasi dengan pihak terkaitSebaliknya, para penegak hukum juga memberikan laporannya kepada presiden"Salah satu intervensi dalam tanda kutipJadi perhatian beliau terhadap permasalahan hukum, seperti dengan PPATK dan Satgas, itu tidak selalu terbuka kepada publik," papar mantan Panglima TNI itu.

Menurutnya, jika saat ini belum terbuka terhadap masyarakat memang karena aparat penegak hukum sedang dalam proses menggali untuk menuntaskan kasus itu"Karena memang susahnya menggali aliran dana dari seseorang, pajaknya siapa yang harus diusutNah ini juga dilaporkan oleh KapolriBukan kesulitan tapi proses sedang berjalan," kata Djoko.

Kemarin, pengacara Gayus untuk kasus pelesiran ke luar negeri Hotma Sitompul membeberkan isi komunikasi BlackBerry Messenger antara staf khusus SBY Deny Indrayana dan istri Gayus, Milana Anggraeni"Mengapa seorang Deny yang punya data tidak lapor polisi, tapi justru mengancam klien saya lewat BBM," kata Hotma di kantor LBH Mawar Saron, Jakarta Utara

Isi BBM itu di antaranya: "Gayus jelas-jelas koruptor! Tidak ada gunanya saya kasihan pada Mbak dan anak-anakSemoga saat itu laknat Allah tidak datangAnda sedang bermain-main dengan kesabaran Sang PenciptaBaik Mbak saya pamitMbak tidak akan saya ganggu-ganggu lagiSilakan jalan sendiriAnda sendirian, saya yakin Allah pun enggak berdekat dengan orang yang masih menunda-nunda menyampaikan kejujuranTapi sudahlah itu sudah pilihan Anda, menjauhkan diri dari ridhonyaMasya AllahSudah mulai muncul Rani, harusnya menjadi tersangka juga."

Dalam penjelasan sebelumnya Deny Indrayana mengakui telah menjalin komunikasi dengan MilanaNamun, tidak ada ancaman atau yang lain"Saya hanya berkomunikasi biasa karena memang sejak awal Satgas serius mengawal kasus ini," kata Deny.(rdl/ken/fal)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tuntaskan Honorer Tertinggal, Mangindaan Minta Dukungan DPR


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler