Departemen Luar Negeri Australia (DFAT) sedang memberikan bantuan konsuler kepada keluarga dari seorang mahasiswa asal Perth Alex Sigley yang dilaporkan hilang dan ditahan di Korea Utara.
Alex Sigley (29 tahun) yang lancar berbahasa Korea melanjutkan pendidikan S2 di bidang kesusasteraan Korea di Universitas Kim Il-sung di Pyongyang tahun lalu.
BACA JUGA: Hasil Sidang Sengketa Pilpres 2019: Kenapa Harus Diributkan?
Dia diperkirakan satu-satunya warga Australia yang tinggal di Korea Utara. Laporan yang didapat ABC mengatakan teman-teman Sigley melaporkannya hilang minggu lalu.
Dalam pernyataannya, DFAT mengatakan 'sedang mencari kejelasan' mengenai situasi yang dialami Sigley.
BACA JUGA: Produksi Merosot, Orang Indonesia Bisa Tak Lagi Minum Susu Australia
Photo: Alex Sigley memiliki biro perjalanan yang khusus mengatur perjalanan ke Korea Utara. (Facebook: Alek Sigley)
DFAT belum bisa mengukuhkan apakah Sigley ditahan namun beberapa media internasional sudah melaporkan Alex ditahan.
BACA JUGA: Aturan Baru Dana Pensiun Australia yang Perlu Diketahui Warga Indonesia
Australia tidak memiliki kedutaan di Korea Utara, dan bantuan konsuler dilakukan oleh kedutaan dari negara lain yang ada di Pyongyang.
Alex Sigley lahir di Perth dan menyelesaikan pendidikan S1 di Australian National University di Canberra sebelum ke luar negeri untuk melanjutkan pendidikan.
Dia adalah pendiri biro perjalanan, Tongil Tours, yang berbasis di Australia yang khusus mengatur perjalanan wisata ke Korea Utara sejak tahun 2013.
Selama ini aktif di media sosial, Alex Sigley tidak lagi mengupdate dan memuat postingan di akun Twitter dan Facebooknya selama beberapa hari.
Awal tahun ini, Alex menulis mengenai pengalaman pribadinya tinggal di Korea Utara untuk penerbitan di Inggris The Guardian, menggambarkan negara itu "sedang mengalami transisi" dengan adanya konsumen yang mulai menikmati makan di luar, telepon pintar dan fesyen.
Dia mengatakan tertarik dengan Korea Utara setelah belajar bersama dengan mahasiswa Korea Utara di China.
Dalam wawancara dengan jaringan televisi Sky News bulan Desember tahun lalu, Sigley mengatakan dia tahu adanya kasus-kasus yang melibatkan warga asing di Korea Utara termasuk kematian mahasiswa asal Amerika Serikat Otto Warmbier yang disiksa di tahanan dan kemudian meninggal setelah dibebaskan.
Sigley mengatakan dia tidak khawatir bahwa dirinya dipantau oleh Pemerintah Korea Utara.
"Saya sudah membaca seluruh kasus ini dengan rinci dan adalah bagian dari kerja saya sebagai pemandu wisata untuk memahami budaya di sana," katanya kepada Sky News.
"Saya tidak pernah merasa terancam dan selama setahun terakhir adalah masa pendekatan yang lebih erat." Photo: Alex Sigley menikahi Yuka Morinaga asal Jepang di Pyongyang tahun 2018. (Facebook: Alek Sigley)
Alex Sigley menikah di Pyongyang dengan seorang wanita yang lahir di Jepang Yuka Morinaga tahun lalu, namun diduga bahwa istrinya tidak tinggal di Korea Utara.
Ayahnya Gary Sigley adalah seorang akademisi dengan keahlian studi Asia dan pernah bekerja di University of Western Australia dan banyak menulis mengenai China.
Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cara Warga Indonesia Memaksimalkan Pengembalian Pajak di Australia