jpnn.com, KABUPATEN BEKASI - Warga Desa Ganda Mekar, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi dan organisasi masyarakat Gerakan Militansi Pejuang Indonesia mendatangi perusahaan otomotif untuk menyalurkan aspirasi warga setempat.
"Kami hanya meminta perusahaan memperhatikan kondisi lingkungan sekitar tempat mereka menjalankan aktivitas produksi sehari-hari," kata salah seorang warga setempat Jasan Sanjaya, Jumat.
BACA JUGA: Tak Mau Menyerahkan Tas dan Handphone, ES Dibacok Begal di Bekasi
Dirinya bersama ratusan pengunjuk rasa lain menilai keberadaan perusahaan dimaksud sejauh ini hanya memberikan dampak negatif bagi lingkungan seperti kerusakan jalan hingga pencemaran lingkungan.
Menurut dia, perusahaan terkesan acuh tak acuh melihat kondisi lingkungan yang ada, bahkan masyarakat yang tinggal di sekitar perusahaan tidak merasakan kontribusi perusahaan terhadap mereka.
BACA JUGA: Sebegitu Beringasnya Massa Menyerang Kapolres dan Anak Buahnya Pakai Panah
"Kami menjadi warga terdampak aktivitas industri karena perusahaan sama sekali tidak berkontribusi baik kepada lingkungan maupun kepada kami warga sini," ucapnya.
Sementara pengunjuk rasa dari Ormas GMPI Ardi Widianto Pangestu mendesak PT Toyota yang beroperasi di Kawasan Industri MM2100 itu untuk segera merealisasikan tuntutan masyarakat sekitar demi kepentingan bersama.
BACA JUGA: Terbongkar Motif Pembunuhan 2 Wanita yang Dicor Semen di Bekasi
"Kalau jalan diperbaiki, polusi juga diminimalisir kan mereka juga merasakan dampak positif. Tuntutan warga sederhana kok, tidak muluk-muluk apalagi berlebihan," katanya.
Dirinya juga mendesak aparatur pemerintah desa setempat untuk turut membela kepentingan masyarakat umum dan mengesampingkan kepentingan golongan terlebih apabila hanya mengakomodasi oknum aparatur.
"Aparatur itu pelayan masyarakat, tugasnya melayani masyarakat jadi jangan justru bermain dengan pihak perusahaan. Berikan apa yang memang sudah menjadi hak warga," ucapnya.
Unjuk rasa ratusan massa warga ini semula berjalan kondusif dengan penjagaan ketat aparat kepolisian dari Mapolres Metro Bekasi namun seketika berubah ricuh setelah seorang perwakilan perusahaan dan oknum sekretaris desa setempat mendatangi massa.
Berdasarkan pantauan lokasi, kericuhan dipicu kedatangan kedua orang dimaksud yang menurut massa pengunjuk rasa tidak berpihak kepada masyarakat sekitar perusahaan.
Polisi bahkan terpaksa melakukan evakuasi kepada seorang perwakilan perusahaan yang berupaya memberikan klarifikasi kepada pendemo disusul dengan menenangkan aksi massa.
"Demonstrasi sah-sah saja, media menyampaikan aspirasi tapi harus dilakukan sesuai aturan. Tidak boleh anarkis, tidak boleh ricuh, harus tenang dan kondusif," kata seorang petugas kepolisian di lokasi.
Pihak manajemen perusahaan pun bungkam saat diminta tanggapan atas permintaan warga melalui aksi unjuk rasa dan memilih untuk meninggalkan area kerumunan massa. (antara/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terbongkar Kisah Asmara Kepsek-Siswi SMP Berujung Persetubuhan
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti