jpnn.com, SURABAYA - Reputasi Eri Cahyadi sebagai birokrat di Surabaya yang menyelesaikan problem kampung sudah cukup dikenal warga.
Eri selama ini dikenal salah satunya lantaran memperjuangkan pavingisasi, sanitasi, drainase, hingga penerangan jalan umum (PJU).
BACA JUGA: Ada yang Tergetar saat Eri Cahyadi Membaca Beberapa Ayat Al-Baqarah
Sejumlah warga mudah mengidentifikasi kontribusi Eri buat Kota Surabaya selama ini.
Saat berkunjung ke Kelurahan Kapas Madya, Kecamatan Tambaksari, Sabtu (17/10) kemarin, warga di sana juga masih ingat sama Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya 2018-2020 itu.
BACA JUGA: Peduli Kampung Lawas Surabaya, Eri Cahyadi Dapat Dukungan Komunitas Sejarah Bubutan Heritage
Eri merupakan sosok yang memperjuangkan pavingisasi di kampung tersebut. Bahkan, kunjungan Eri disambut syukuran karena jalanan kampung akhirnya sudah ter-paving.
"Warga di sini sudah tidak asing lagi dengan Mas Eri. Beliau sudah berjasa lakukan pavingisasi kampung kami saat menjabat Kepala Bappeko. Tentu kampung-kampung lain pasti merasakan hal yang sama, jadi bagus," ujar Kartiwi, salah seorang anggota juru pemantau jentik (jumantik) di RW 2.
BACA JUGA: Eri Cahyadi Pengin Menambah Bantuan Operasional Pendidikan Daerah Untuk Sekolah Swasta
Kartiwi mengatakan, sudah banyak kampung yang dibantu pavingisasi oleh Eri Cahyadi. Jauh sebelum itu, saat masih menjabat kepala Dinas Cipta Karya, pavingisasi dari Eri Cahyadi sudah menyentuh ratusan kampung.
“Juga PJU. Banyak kampung di Surabaya yang dulu gelap kini jalanannya terang. Kejahatan jalanan pun berkurang. Warga jadi merasa aman,” katanya.
Kartiwi sendiri merasakan dampak kebijakan Eri. Yakni kenaikan honor jumantik seperti dirinya hingga 400 persen.
Menurut Kartiwi, lebih dari nilai nominal, kenaikan honor menunjukkan bahwa peran jumantik sangat dihargai.
“Kami ujung tombak kesehatan masyarakat. Kami berkeliling melihat jentik nyamuk di bak-bak kamar mandi untuk memastikan tak ada demam berdarah. Juga terkait standar rumah sehat,” katanya.
Eri pun berterima kasih karena warga masih mengingat kontribusinya buat kampung.
Namun, kata dia, Surabaya di masa depan tak boleh hanya berkutat di infrastruktur dan perbaikan fisik.
Mulai tahun depan, Surabaya harus juga berdaya dalam hal sumber daya manusia.
Sebab, infrastruktur yang kuat tak akan punya dampak ekonomi jika tidak memiliki SDM yang mumpuni.
"Tentu untuk membangun semuanya, dibutuhkan pendidikan yang benar-benar layak sebagai dasar. Selain memberi banyak beasiswa, dari kampung, bisa dimaksimalkan juga Balai RW. Akan difasilitasi komputer, printer, WiFi, sampai guru les gratis untuk anak-anak," kata Eri. (*/adk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek