jpnn.com - SEKADAU- Puluhan masyarakat Desa Seberang Kapuas, Semabi, Timpuk dan Landau Kodah kembali mendatangi kantor PLN Sekadau, Kemarin. Mereka mengepung kantor PLN dengan pengawalan kepolisian.
Kedatangan warga lagi-lagi mempersoalkan pelayanan penerangan listrik yang dicap sangat buruk. Dalam aksi kemarin, warga empat desa mengajukan beberapa tuntutan.
BACA JUGA: Menyedihkan... Ibu Tertangkap jadi Perantara Judi Online
Yakni meminta agar dibangun tower saluran udara tegangan ekstra tinggi. Kemudian saluran bawah sungai dari arah Pasar Sekadau menuju Seberang Kapuas, serta meminta perawatan jaringan secara kontinu oleh PLN, dan beberapa tuntutan lainnya.
Selain itu, warga juga mempertanyakan perihal pemadaman listrik yang selalu terjadi menjelang shalat Maghrib hingga usai shalat Isya yang hampir tiap hari terjadi.
BACA JUGA: Korban Marina Baru Mengambang Di Tengah Laut
Terhadap tuntutan-tuntutan tersebut, warga meminta manajer PLN Sekadau menjawab langsung. Setelah sempat “bersembunyi” beberapa saat, manajer PLN Sekadau pun akhirnya bersedia menemui pendemo, kemudian memfasilitasi pertemuan dengan beberapa perwakilan masyarakat.
"PLN jangan seperti sapi, setelah dipecut baru bekerja. Jangan menunggu didemo baru listrik menyala seperti yang terjadi beberapa hari lalu," cetus Abdul Maulana Oteng, tokoh masyarakat Seberang Kapuas saat berdialog dengan manajemen PLN Sekadau.
BACA JUGA: Nelayan Lihat 10 Korban KM Marina Baru Sudah Membengkak
Warga menghujani manajemen PLN Sekadau dengan serentet pertanyaan, kritik, hingga saran. Manajemen PLN Sekadau pun tampak pasrah saat diomeli pendemo.
Manajer PLN Sekadau, Dwija Ardya Pradipta menyatakan menyetujui beberapa poin tuntutan warga, namun tidak semuanya.
Adapun tuntutan yang disanggupi PLN Sekadau, usulan pembangunan jaringan Pasar Sekadau-Seberang Kapuas, perbaikan jaringan secara kontinu, serta menjanjikan ada perubahan dalam pelayanan ke depan.
"Sebenarnya tower dari Pasar Sekadau-Seberang Kapuas sudah diusulkan sejak tahun 2013. Kami janji akan mengusul lagi dan akan mengawal usulan ini di PLN Area Sanggau, supaya bisa terealisasi," janji Dwija.
Namun demikian, Dwija menampik jika ada unsur kesengajaan dalam kasus padamnya listrik di waktu Maghrib hingga Isya. Apalagi setiap hari terjadi di wilayah Seberang Kapuas. (rakyatkalbar/dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ibunda Balita yang Jatuh dari Lantai IV Mall Itu Terancam Pasal Kelalaian
Redaktur : Tim Redaksi