Warga Desa Selok Awar Awar Berebut Minta Maaf ke Tosan yang Kebal Itu, Alasanya...

Kamis, 15 Oktober 2015 – 07:02 WIB
Tosan aktivis yang menolak penambangan pasir di Desa Selok Awar Awar, Kecamatan Pasirian, Lumajang. FOTO: Radar Semeru

jpnn.com - TOSAN, 55 sudah pulang ke rumhnya di Desa Selok Awar Awar, Kecamatan Pasirian, Lumajang. Begitu tiba di rumah pada pukul 23.12, ratusan warga langsung memenuhi rumahnya. Mereka berebut untuk bisa bertemu dan bersalaman dengan Tosan yang dikenal sebagai pemilik ilmu kejam di desa itu. Ya, Tosan adalah salah satu orang korban kekejaman Kades Hariyono dan Tim 12 yang terus mengeksplorasi tambang pasir di desa.

Terus berdatangannya warga ke rumah Tosan, membuat tim LPSK dan polisi mengatur tamu yang membesuk untuk masuk bergantian.

BACA JUGA: Tosan, Penolak Tambang yang Kebal itu Akhirnya Pulang, Dielukan Bak Pahlawan

Di antara kerabat dan tetangga yang datang membesuk Tosan, hampir semuanya mengucapkan permintaan maaf. Mulai ibu-ibu, bapak-bapak, orang tua, hingga anak remaja sekalipun yang berkesempatan bersalaman selalu mengucap maaf. 

"Sepuranah, Tosan. Sepuranah yeh (mohon maaf, Tosan, Red)," ucap salah seorang paro baya sambil memegang erat tangan Tosan.

BACA JUGA: Inilah Sederet Peristiwa 2012-2015 yang Menodai Kerukunan Beragama

Tamu-tamu tersebut sengaja meminta maaf kepada Tosan karena saat kejadian hanya bisa melihat. Ada pula yang bersem­bunyi di balik rumah, di jalan, dan tidak memberikan bantuan. Mereka ketakutan oleh aksi brutal tim 12 yang menghajar Tosan. 

Madris, sepupu Tosan, mengaku bersyukur Tosan sudah tiba di rumah. Termasuk istrinya dan dua orang kerabat lain yang me­nemaninya selama dirawat di Saiful Anwar. Dia menjelaskan, kondisi Tosan sudah pulih. Diajak bicara lancar dan fisiknya sudah mulai kuat. Bahkan, Tosan sudah bersedia ketika dimintai kesaksian.

BACA JUGA: Gara-gara Ini Sandal Bertulisan Allah Makin Laris

Berkenaan dengan permintaan maaf dari para kerabat dan tetangga, Madris mengatakan, memang banyak orang yang berterima kasih kepada Tosan. Atas kejadian tersebut, banyak warga yang diuntungkan karena penambangan dihentikan. 

Karena tidak bisa membantu saat kejadian, akhirnya mereka meminta maaf. "Sudah biasa kalau di sini. Ya meminta maaf begitu itu," ungkapnya. (fid/ras/c9/kim) 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ribuan Warga Mengungsi ke Tapanuli


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler