jpnn.com, JAYAPURA - Pencarian jasad anggota Polri Bripda Anthon Julez Matatula yang tewas dianiaya dan dibuang di Kali Tami, Jayapura masih terus dilakukan oleh tim gabungan.
Reporter JPNN.com ikut menyaksikan langsung proses penyisiran Kali Tami pada Kamis (17/3) kemarin.
BACA JUGA: 6 Fakta Bripda Anthon Matatula Tewas Dianiaya Dekat Gedung Ditresnarkoba, Doakan Jasadnya Ditemukan
Namun, jasad Bripda Anton Matatula belum kunjung ditemukan.
Seorang warga bernama Wilyam yang ikut membantu pencarian jasad anggota Samapta Polda Papua itu menyebut Kali Tami memiliki areal yang luas.
BACA JUGA: Irjen Ahmad Haydar Menatap Minyak Goreng di Tangannya, Lalu Keluarkan Perintah
Sungai itu juga dikenal angker lantaran masih terdapat banyak buaya itu juga memiliki banyak cabang anak sungai.
"Buaya banyak, Kaka," ungkap Wilyam ditemui di lokasi pembuangan Bripda Anthon Matatula.
BACA JUGA: AKBP Putu Yudha Ungkap Detik-Detik Penangkapan ZA dan MAG, Ini Tampangnya
Selain masih terdapat buaya, Wilyam juga menyebut sungai tersebut konon ada penunggunya.
Hal itu diketahuinya berdasarkan cerita para pemancing yang pernah memancing ikan di Kali Tami.
"Kadang kalau malam hari memancing, kerap terdengar suara aneh memanggil nama kita (pemancing, red), tetapi saya tidak mau cerita lagi, saya takut," tutur Wilyam.
Walakin, pria itu tetap ingin membantu pencarian jasad korban dengan harapan Bripda Anthon yang tewas dianiaya bisa segera ditemukan.
Diketahui, polisi telah menangkap tiga dari lima pelaku penganiayaan yang menewaskan Bripda Anthon Matatula di Jayapura, Papua.
Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri menyebut ketiga penganiaya itu berinisial DK, YG dan NK.
BACA JUGA: Pak Ferry Ingatkan CPNS & PPPK Guru Ini, Baru Bertugas Jangan Minta Pindah
Polisi awalnya menangkap dua orang, yakni tersangka DK dan YG.
"Kemudian menangkap NK, sedangkan dua rekan lainnya masih dicari," ujar Irjen Mathius Fakhiri di Jayapura pada Selasa (15/3). (mcr30/fat/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Ridwan Sangaji