Warga Didorong Pakai Bensin Campur

Minggu, 31 Agustus 2014 – 01:53 WIB

jpnn.com - BALIKPAPAN - Penurunan kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi secara nasional dari 48 juta kiloliter (kl) menjadi 46 juta kl diharapkan tidak menimbulkan kecemasan warga Balikpapan dan Kaltim.

Pasalnya jatah untuk premium bersubsidi dipastikan aman sampai akhir tahun. Begitu juga dengan solar bersubsidi, meski melalui pembatasan pembelian.

BACA JUGA: Usai Jenguk Kawan yang Sakit, Tewas Tenggelam

Senior Supervisor External Relation PT Pertamina MOR VI Balikpapan, Andar Titi Lestari mengatakan, kuota BBM bersubsidi di setiap daerah setelah APBN Perubahan 2014 memang belum keluar. Namun, dipastikan untuk premium tidak akan terjadi kekurangan. Sehingga diharapkan tidak timbul perilaku panic buying pada masyarakat.

"Untuk solar dari tahun sebelumnya memang selalu kurang. Tapi BPH Migas (Badan Pengatur Hilir Minyak dan gas) sudah melakukan pembatasan jam pelayanan, dari pukul 08.00-18.00 Wita. Untuk nelayan juga hanya untuk yang kapalnya di bawah 30 GT (Gross Ton) atau nelayan kecil dan ini sudah mendapat persetujuan SKPD," bebernya.

BACA JUGA: Hadapi MEA, Wisata Sumbar Harus Dibenahi

Ia mengapresiasi langkah Pemkot Balikpapan dan Pemprov Kaltim yang sudah mengeluarkan aturan pembatasan pembelian maksimal. Sehingga diharapkan kuota tetap terjaga sampai akhir tahun.

Tak hanya dari pemerintah, Andar juga berharap partisipasi dari masyarakat dan aparat keamanan untuk membantu dalam hal pengawasan. Sebab, Pertamina hanya berwenang melakukan pengawasan sampai SPBU. Di luar itu bukan kewenangan BUMN.

BACA JUGA: Buaya Sembunyikan Jasad Korban di Sarangnya

Sementara itu, ujar dia, sambil menunggu turunnya kuota dari BPH Migas, Pertamina MOR VI Balikpapan tetap mendistribusikan BBM bersubsidi disesuaikan dengan keperluan yang wajar. Ia berharap ke depan BBM bersubsidi benar-benar untuk masyarakat yang tidak mampu.

"Paling tidak mulai saat ini masyarakat yang masih pakai full BBM subsidi, pelan-pelan bisa berpindah. Tidak harus langsung Pertamax (untuk bensin) atau Pertamina Dex (untuk solar). Bisa dicampur, separuh bensin premium separuhnya Pertamax. Walaupun kelihatannya kecil, tapi itu sangat berarti menjaga kuota," pungkasnya.

Untuk diketahui, harga Pertamax pada kisaran Rp 13 ribu sementara Pertamina Dex pada kisaran Rp 14 ribu. (*/rsh/rom/k8)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasutri Tewas Tertimpa Truk Pasir


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler