Warga Diwajibkan Minum Obat Kaki Gajah

Jumat, 23 September 2016 – 02:54 WIB
Ilustrasi. Foto: AFP

jpnn.com - TANJUNG SELOR – Untuk pemberantasan penyakit kaki gajah, program eliminasi perlu dilaksanakan melalui Pemberian Obat Massal Pencegahan (POMP) Filariasis di daerah endemis.

Dinas Kesehatan (Diskes) Bulungan telah menjadwalkan POMP kepada masyarakat melalui puskesmas yang ada.

BACA JUGA: Gara-gara SS 2 Ons, Abdullah Terancam Mati

Kepala Bidang Pengelolaan Masalah Kesehatan (PMK) Dinkes Bulungan Imam Sujono mengatakan, agenda tim sampai saat ini persiapan pelaksanaan POMP. Obat yang akan diberikan saat ini sudah berada di 12 puskesmas.

“Obat-obatan sudah di sana (puskesmas) sedang dalam proses labelisasi dan pemisahan obat sesuai umur. Kita jadwalkan pelaksanaan POMP pada 3 Oktober nanti,” ujarnya kepada Bulungan Post.

BACA JUGA: Polisi Datang, Pria Ini Lempar Plastik Hitam

Obat yang diberikan berbeda-beda sesuai kriteria umur mulai 2-5 tahun, kemudian 5-14 tahun dan 14-70 tahun.

Deklarasi makan obat bersama nanti dipimpin Bupati Bulungan Sudjati, khusus yang ada di Kota Tanjung Selor.

BACA JUGA: Ada Lowongan Jadi Honorer Tenaga Medis, Minat?

Menurutnya, melakukan makan obat bersama sebagai bentuk pencegahan penyakit kaki gajah.

Pemberian obat juga dilakukan serentak di kalangan pelajar, mulai tingkat playgroup hingga perguruan tinggi.

“Untuk kalangan pelajar akan diawasi langsung oleh guru maupun dosen, dengan didampingi tim kesehatan wilayah kerja masing-masing,” ujarnya.

Imam menambahkan, hal yang perlu diperhatikan bagi pelajar harus dalam kondisi sudah makan sebelum meminum obat.

Pasalnya, ada beberapa hal penyerta pascaminum obat seperti mual, muntah, demam, sakit kepala dan ngantuk.

Efek ini akan timbul apabila di dalam tubuh sudah ada mikro filariasis (indikasi penyakit kaki gajah).

Meskipun demikian, lanjut Imam, masyarakat tidak perlu resah karena tim kesehatan sudah mengantisipasi dengan mempersiapkan pos-pos dari tingkat pustu, puskesmas dan rumah sakit.

“Pengobatan ini dilaksanakan dalam waktu sebulan. Kami berharap 20 hari ke depan pemberian obat sudah bisa mencapai 100 persen. Bila belum tercapai, kami akan melakukan sweeping ke rumah-rumah bersama-sama dengan ketua RT, RW atau kepala desa,” ungkapnya.

Kesempatan ini dapat digunakan sebaiknya dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk minum obat pencegahan penyakit kaki gajah.

Jika dalam waktu lima tahun per Oktober bisa melakukan pengobatan sesuai target, maka Bulungan akan terbebas dari penyakit kaki gajah. (uno/fen/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Waduh Gimana Nih, Raskin Kok Ada Kutunya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler