jpnn.com - JAKARTA- Sistem isi ulang pulsa listrik alias token membingungkan konsumen. Pasalnya, setiap pembelian token misalnya Rp 100 ribu, konsumen tidak mendapatkan pulsa sebanyak yang dibeli.
Seperti yang dialami Rani, warga Jl Bungur, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Dia mengaku membeli token listrik di Indomaret Rp 100 ribu, saat diisi angka yang tertera di meteran listrik hanya 74.25.
BACA JUGA: Lecehkan Rekan Kerjanya, Sopir Transjakarta Dipecat, Rasain...
"Kok aneh ya, kalau kita beli pulsa handphone beli Rp 100 ribu, isinya kan Rp 100 ribu juga. Atau kalau di penjual pulsa Rp 110 ribu rupiah dapat pulsa Rp 100 ribu. Ini beli Rp 100 ribu, hanya dapat 74 kwh," kata Rani yang sehari-hari bekerja di Sogo, Plaza Senayan, Rabu (2/12).
Keluhan serupa diungkapkan, Siti. Perawat di RS Pertamina ini mengatakan, setiap bulannya harus membeli token Rp 300 ribu. Karena token yang tersedia hanya Rp 100 ribu, Rp 200 ribu, Rp 500 ribu, Siti pun harus dua kali transaksi.
BACA JUGA: DPRD : Pemprov DKI Jangan Kayak Pengamat Bola
"Kalau beli token Rp 200 ribu rupiah, diisi di meteran hanya 146.24. Saya sampai kaget, apa memang begitu. Saya tidak tahu harga per kwh berapa karena tidak ada keterangan apa-apa di token listriknya," terangnya.
Dia juga menceritakan, beberapa kali mendapatkan token listrik dengan nomor SN yang sama, padahal nominalnya berbeda. "Saya beberapa kali beli token RP 300 ribu rupiah, karena tidak ada yang langsung Rp 300 ribu jadinya dua kali transaksi Rp 200 ribu dan Rp 100 ribu. Nah yang Rp 200 ribu dan Rp 100 ribu itu nomor SN-nya sama persis. Untungnya kalau diurus ke PLN mereka balikin lagi pulsanya, tapi kan jadi buang-buang waktu," bebernya. (esy/jpnn)
BACA JUGA: Ketua DPRD DKI: Kalau Tidak Salah, Harus Dikembalikan ke Posisinya
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok Bakal Pindah Warga Muara Angke
Redaktur : Tim Redaksi