jpnn.com, JAKARTA - Rencana pemindahan ibu kota negara dari DKI Jakarta ke luar Jawa mendapat respons positif dari Pemerintah Provonsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Bahkan, kata Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, warganya sangat berharap provinsi yang beribukota di Banjarmasin dipilih sebagai lokasi pembangunan ibu kota negara.
BACA JUGA: Usul Fahri Hamzah, Ibu Kota Negara Pindah ke Kepulauan Seribu
"Masyarakat sungguh sangat antusias dan mereka bahkan berpesan kepada saya, Pak Gub bilang saja bahwa masyarakat Kalimantan Selatan ini adalah masyarakat yang sangat ramah sekali," ungkap Sahbirin.
Itu disampaikannya usai diskusi media di Kantor Staf Presiden (KSP) yang dihadiri Memteri Bappenas Bambang Brodjonegoro, berserta tiga gubernur lainnya, Senin (6/5).
BACA JUGA: Gelar Iftar di Istana, Presiden Jokowi Singgung Pemindahan Ibu Kota RI Lagi
BACA JUGA: Gelar Iftar di Istana, Presiden Jokowi Singgung Pemindahan Ibu Kota RI Lagi
Tiga kepala daerah lainnya adalah Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor dan Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar.
BACA JUGA: Bahas Pemindahan Ibu Kota Negara, 4 Gubernur Diundang ke Jakarta
Dijelaskan Sahbirin, Kalimantan Selatan adalah salah satu provinsi yang luar biasa, baik dari sejarah maupun potensi alam maupun potensi manusianya.
"Manusia dalam pengertian masyarakatnya sangat terbuka dan menerima siapa saja yang datang ke Kalimantan Selatan. Kalsel ini adalah sebuah provinsi yang boleh dikatakan lebih tua dari Jakarta sendiri," jelas Sahbirin.
Bila Jakarta sekarang berusia 391 tahun, katanya, Kalsel sudah berumur 392 tahun. Provinsi ini juga merupakan salah satu wilayah yang dijajah oleh Belanda selama 350 tahun lamanya.
"Sehingga sangat pas sekali, boleh dikatakan kalau saya bilang Ibu Pertiwi memang kembali ke pangkuannya, kalau kita menempatkan Kalimantan Selatan menjadi ibu kota negara," tandas Sahbirin. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ide Misbakhun agar Biaya Bangun Kantor Pemerintah di Ibu Kota Baru Bisa Nol Rupiah
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam