Warga Kota Pahlawan Langsung Gelar Syukuran

Rabu, 21 September 2016 – 05:42 WIB
LEGA: Berbagai elemen masyarakat menggelar syukuran dengan tumpengan dan bagi-bagi polo pendhem kepada pengunjung Taman Bungkul, Selasa (20/9) malam, setelah PDIP resmi tidak jadi mengusung Tri Rismaharini sebagai cagub dalam Pilkada DKI Jakarta. Foto: SATRIA NUGRAHA/RADAR SURABAYA

jpnn.com - SURABAYA – DPP PDIP mengumumkan bahwa dalam pertarungan di Pilgub DKI 2017, mereka akan mengusung pasangan petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Syaiful Hidayat.

Pengumuman ini serta merta memupus spekulasi yang berkembang selama ini yang menyebut partai banteng moncong putih itu bakal mengusung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebagai kandidat. 

BACA JUGA: Kok Mega Tak Mengusung Risma? Hasto: Pak Djarot Kan Kader PDIP

Warga Surabaya yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat pun langsung meluapkan rasa syukur atas keputusan DPP PDIP tersebut dengan menggelar syukuran dan aksi damai bagi-bagi polo pendhem di Taman Bungkul sebagai ikon rakyat Surabaya.

Warga yang melakukan aksi di taman Bungkul itu terdiri dari Aliansi Perempuan Jawa Timur, Pusura, Pemuda Surabaya, komunitas Love Surabaya, dan beberapa organisasi masyarakat yang lain. 

BACA JUGA: Siang Nanti Megawati akan Mengantar Ahok-Djarot ke KPU DKI

Tak tanggung-tanggung, warga yang berkumpul melakukan aksi damai itu mencapai seratusan orang. 

“Kami sudah mendapatkan kabar sejak sore (Selasa sore, Red) kalau kemungkinan besar Bu Risma tidak akan diusung oleh PDIP untuk maju dalam Pilgub DKI. Dari situ, kami spontan koordinasi untuk melakukan aksi di Taman Bungkul,” tutur Ketua Aliansi Perempuan Jawa Timur, Aciek Lutfiana. 

BACA JUGA: Pilkada di Daerah Ini Masuk Daftar Kuning

Ia melanjutkan bahwa dari hasil koordinasi via telepon dan WhatsApp tersebut ternyata cukup banyak respons positif dari warga lain untuk bersama-sama menggelar aksi sebagai bentuk ekspresi rasa syukur karena Risma tidak jadi dicalonkan sebagai gubernur DKI Jakarta. 

“Setelah ada pengumuman langsung dari DPP tentang siapa calon yang diusung di pilkada DKI, kami baru benar-benar lega. Ini adalah kabar yang sangat menggembirakan warga Surabaya. Kami bersyukur wali kota yang kami cintai tidak jadi diboyong ke Jakarta,” imbuh Aciek. 

Sebelumnya, relawan pendukung Risma untuk tetap di Surabaya ini juga sudah menggelar aksi di Balai Kota. Mereka menyuarakan aspirasi menolak keras Risma dicalonkan ke Pilgub DKI.

“Kalau pun pengumuman DPP PDIP tadi jadi mengusung Bu Risma, kita akan tetap turun ke jalan. Tapi aksinya bukan bersyukur, tapi justru kecewa dan mengcam kalau ibu benar-benar berangkat,” imbuhnya. 

Namun, keputusan DPP PDIP sudah secara resmi akan mengusung petahana Basuki Tjahaja Purnama sebagai cagub DKI dan Djarot Syaiful Hidayat sebagai cawagub DKI Jakarta. 

“Sekarang kami sudah tenang karena Bu Risma bisa bekerja sepenuh hati dan tidak terganggu lagi dengan isu-isu soal Pilgub DKI. Warga Surabaya butuh Bu Risma, sekarang Bu Wali cukup fokus satu saja untuk warga Surabaya,” tandasnya. 

Sementara itu dalam pengumuman resmi DPP PDIP, Sekjen Hasto Kristiyanto menyampaikan 101 calon kepala daerah (cakada) yang akan diusung dalam pilkada serentak tahun 2017. 

“Untuk DKI Jakarta, ini yang ditunggu-tunggu oleh msyarakat se-Indonesia, calon gubernur DKI Jakarta adalah Ir Basuki Tjahaja Purnama. Sebagaimana arti Tjahaja adalah cahaya dan Basuki adalah keselamatan, kami meminta bapak Ahok untuk kembali ke khittoh-nya,” ujar Hasto dalam pengumuman yang juga dihadiri sejumlah jajaran pimpinan DPP PDIP. 

Pengumuman itu juga dihadiri beberapa cakada yang diusung PDIP termasuk Ahok dan Djarot. 

Lebih lanjut Hasto menegaskan bahwa para cakada yang diusung semua sudah menjalani serangkaian tes dan sekolah partai. 

“Mereka yang kami calonkan ini juga sudah menjalani fit and proper test. Mereka juga sudah mengikuti assesment kepemimpinan,” tuturnya. 

Saat pengumuman resmi cakada yang diusung PDIP ini, Risma sebenarnya juga sedang berada di Jakarta. 

Risma terbang ke ibu kota, Selasa (19/9) pagi. Namun, dia menegaskan bahwa dirinya ke Jakarta bukan untuk urusan Pilgub DKI. Melainkan untuk transit karena akan terbang ke Bengkulu. 

“Aku memang ke Jakarta, tapi cuma transit. Aku mau ke Bengkulu karena diundang KPK untuk jadi pembicara di sana. Nyari pesawatnya itu susah, makanya harus berangkat dari Jakarta,” kata Risma saat ditemui usai melantik PNS di Gedung Sawunggaling Surabaya, Selasa (19/9). 

Namun sebelumnya, Risma berulang kali sudah menegaskan jika dirinya tidak ingin meninggalkan warga Surabaya. 

Ia ingin tetap memimpin Kota Pahlawan dan menyelesaikan jabatannya hingga akhir. (ima/jay/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengulangan Pertarungan Pilkada 2012


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler