Warga-Mahasiswa Bentrok, 14 Terluka

Minggu, 27 Juli 2008 – 07:50 WIB
BERANTAKAN: Asrama mahasiswi STIA yang dirusak warga kini ditinggal penghuninya. Foto: Ridwan/Indopos
JAKARTA – Mahasiswa Sekolah Tinggi Theologia Injili Arastamar (STIA) bentrok dengan warga Kampung Pulo, Makassar, Jakarta Timur, dini hari Sabtu (26/7)Akibat kejadian itu, sedikitnya 14 orang dari kedua pihak terluka

BACA JUGA: Mayat Membusuk Ditemukan di Kebun

Diduga, perseteruan tersebut dipicu kesalahpahaman dan kekesalan warga karena kampus di tengah perkampungan itu tidak segera dibubarkan

Berdasar informasi yang dihimpun, konflik tersebut sudah berlangsung lama

BACA JUGA: Si Martil Maut Pernah Membunuh di Sel

Berawal dari penolakan warga atas rencana didirikannya kampus sekaligus asrama STIA di tengah Perkampungan Pulo, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur, 1991
Namun, penolakan warga tersebut tidak terealisasi

BACA JUGA: Depdagri Jamin DPOD Pemekaran Rampung 2008

Hal itu terbukti oleh berdiri dan aktifnya Kampus STIA pada 1994
Kerap terjadi gesekan antara kedua pihak, sehingga wali kota Jakarta Timur pada 2007 sempat melakukan mediasi
Risman Hadi, ketua Forum Komunikasi Muslim Warga Kampung Pulo, yang dimintai keterangan seputar peristiwa tawuran itu menuturkan, bentrok tersebut pecah diduga dipicu adanya kesalahpahaman
Dia menceritakan kronologi tawuran tersebutPukul 22.30, ada tindak kriminal di sekitar RT 04 RW 04, Makassar, Jakarta TimurSeseorang bernama Yunius Kolli yang diidentifikasi merupakan mahasiswa STIA tingkat tiga tepergok oleh seorang warga sedang berada di halaman rumah warga
Lantas, dia diteriaki maling dengan tuduhan mencuri sendalDia langsung diamankan ke rumah ketua RW 04 dan digelandang ke Polsek Makassar untuk diinterogasi’’Saat pelaku kami amankan ke polsek, rumah seorang warga RT 02/04 dilempari batu oleh mahasiswa STIA,’’ ujar Risman
Peristiwa tersebut spontan memicu kemarahan warga yang kemudian menyerang balik ke tiga asrama mahasiswa di RW 04 dan 05’’Kalau mahasiswa tidak menyerang dulu, pasti warga tidak akan menyerang,’’ tegasnya
Senny Mafei, humas STIA, yang dikonfirmasi menuturkan pihaknya akan melaporkan penyerangan terhadap asrama mahasiswa yang dilakukan warga tersebut’’Tuduhan itu tidak berdasarIni salah pahamAnak didik kami yang dituduh mencuri tidak terbuktiSaya rasa bentrok ini ada permainan politik,’’ ujarnya
Soal tudingan warga bahwa mahasiswa STIA memulai tawuran dengan lebih dulu melempari rumah salah seorang warga, dia membantah keras.
Mengetahui di wilayahnya terjadi tawuran, Polsek Makassar yang langsung berkoordinasi dengan Polres Jakarta Timur meluncur ke lokasi guna menghentikan bentrokSekitar pukul 02.00, kondisi sekitar Kampus STIA masih mencekamPolda menurunkan dua kompi pasukanDi antaranya, PHHAkhirnya, bentrok berhasil dihentikan sekitar pukul 05.00
Sementara itu, Kapolres Jakarta Timur Kombespol Hasanuddin yang dihubungi via ponsel menuturkan, satu orang sudah diperiksa terkait dengan tawuran tersebutNamun, dia enggan menyebutkan apakah orang yang diperiksa tersebut dari pihak STIA atau warga
Situasi di lokasi bentrok sampai tadi malam sudah tenangTapi, dua kompi anggota Polda Metro Jaya tetap disiagakan’’Sementara kami menurunkan dua kompi dari poldaAkan kami lihat situasinya bagaimanaPokoknya, kami stand by sampai kondusif,’’ tegas Komandan Kompi AKP J.MSilaban. (iwy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pilot Error Abaikan Kopilot


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler