Warga Marah, Bakar Foto Megawati

Kisruh Rekomendasi Pilkada di Tabanan di Tabanan

Senin, 18 Januari 2010 – 08:19 WIB
TABANAN - Suhu politik Tabanan pasca turunnya rekomendasi DPP PDIP jilid II yang menggusur Wayan Sukaja makin memanasBahkan, gambar tokoh paling utama PDIP, Megawati Soekarno Putri dibakar massa di Banjar Ole, Desa Ole, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Minggu (17/1) kemarin

BACA JUGA: Bukan Jaman Batu, Stop Adat Perang

Seperti diketahui, Tabanan adalah kandang utama partai berlambang banteng moncong Putih tersebut di Bali.

Pembakaran foto Mega tersebut sebagai wujud kekecewaan pendukung Sukaja atas tidak konsistennya DPP PDIP terhadap rekomendasi yang pernah dikeluarkan sebelumnya dengan memasangkan paket Sukaja-Eka untuk diusung mengikuti pilkada 14 Mei mendatang.

Selain pembakaran foto Ketua Umum PDIP Megawati, massa juga melakukan perusakan dan pembakaran sejumlah posko hampir di seluruh kecamatan yang ada di Tabanan
"DPP buta

BACA JUGA: Petilasan Angling Darmo Dibangun

Sukaja yang begitu taat dan tunduk kepada rekomendasi DPP justru didepak
Sementara Eka yang jelas-jelas membangkang diberi penghargaan

BACA JUGA: Limbah Pura Genangi Persawahan

Apa maksudnya ini," teriak salah seorang kerumunan massa di Kecamatan Selemadeg Barat.

Pantauan Koran ini kemarahan "banteng-banteng" Tabanan berlangsung spontanDi Marga, papan sekretariat ranting di Desa Tua dirusakKemudian posko PDIP Desa Petiga yang dulu mereka bangun juga rusakSedangkan posko di Desa Geluntung, dirobohkan oleh massaPerusakan juga dilakukan terhadap simbol-simbol PDIP di Banjar Baru, Desa Tua, dan Banjar OleBahkan, posko di Desa Marga Dauh Puri dibakarSalah satu Satgas PDIP di Banjar Ole, I Wayan Sunitya Merta mengaku kecewa dengan keluarnya rekomendasi jilid II yang secara langsung menggusur Sukaja.

Kemudian di Kecamatan Tabanan juga tak kalah panasPosko PDIP di Desa Tunjuk menjadi sasaran amukan massa pendukung SukajaMereka menghancurkan dan membakar posko tersebutBahkan, di Selemadeg Barat, kantor PAC PDIP setempat menjadi sasaran aksi kemarahan pendukung Sukaja, pendulang suara tertinggi di Bali untuk kursi DPRD Bali dengan 50 ribu suara lebih ini.

Puas merusak dan membakar posko yang mereka bangun sendiri, ini massa kemudian memasang spanduk bertuliskan, Hidup mati kami untuk Sukaja, yang lain No Way.

Di lapangan, sejumlah simpatisan sambil membongkar dan membakar posko terus berteriak-teriakMereka kecewa sekaligus menganggap DPP plin-plan dengan mengganti rekomendasi atas nama Sukaja-Eka menjadi Eka-Sanjaya.

Kemarahan mereka tak berhenti begitu sajaMereka secara bersama-sama meneriakkan yel-yel, Hidup Sukaja, Hidup Sukaja!.

Hal yang sama berlangsung di wilayah Kecamatan KediriSeperti di Desa Pandak Bandung, Buwit, dan Cepaka, perusakan posko juga tak terelakan atas rekomendasi jilid II hasil jerih payah Adi Wiryatama, bapak Eka Wiryastuti tersebut.

Sementara itu, terkait rencana demonstrasi massa pendukung Sukaja Senin (18/1) ini, disebutkan bahwa persiapan sudah cukup matangPuluhan baleganjur, dan ribuan massa disebut-sebut siap melumpuhkan Tabanan, sebagai bukti pendukung Sukaja tak bisa dianggap remehDisebutkan pula, aksi itu akan berlangsung sekitar pukul 09.00Meski demikian rute dan sasaran aksi belum diketahuiTapi, tampaknya sekretariat DPC bakal menjadi sasaran utama seperti aksi sebelumnya.

"Hari Senin besok (hari ini, Red) akan kita lumpuhkan TabananBiar elite partai tahu, bahwa selama ini kita tidak mau gunakan massa bukan karena tidak punya, tapi karena patuh dan tunduk pada DPPTapi, kalau kami dianiaya, maaf sajaLebih baik kami melawan dengan rakyat, daripada kami menyerah dan dihina," kata salah satu pentolan aksi dalam SMS-nya kepada Koran ini kemarin.

Terkait aksi ini, Ketua DPC PDIP Tabanan Made Sudana menyatakan tidak bisa melarangKarena itu wujud kekecewaan dari kader dan simpatisan PDIP"Hal itu wajarAnak-anak kecewa karena merasa diperlakukan tidak adil oleh ibunya," jelas SudanaCuma dia menegaskan bahwa terkait hal itu semua pihak tidak perlu khawatir atau gelisah karena bentuk kekecewaan semata.

Mengenai rekomendasi, Sudana mengakui masih ada pertanyaan besarPasalnya, DPC maupun DPD tidak pernah dilibatkan dengan munculnya rekomendasi jilid IIDikatakan, kalau ada perubahan, seharusnya Sukaja dan Eka dipanggil khusus dan diberikan penjelasanTermasuk pihak DPC dan DPD.

"Namun, tidak ada penjelasan sama sekali, lalu muncul rekomendasi jilid IIDan, dalam surat rekomendasi terbaru juga tidak menjelaskan apa dasar dan masalahnya mengganti Sukaja," papar politisi asal Lalanglinggah, Selemadeg Barat ini.

Terkait langkah selanjutnya dari DPC, Sudana menegaskan bahwa pihaknya akan bersurat dulu Senin ini ke DPP, dan meminta dilakukan pertemuan lanjutan untuk meminta penjelasan atas turunnya rekomendasi yang amat kontroversial tersebut(yor/aj)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tikus Bali Diduga Juga Sebarkan Rabies


Redaktur : Auri Jaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler