jpnn.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Zudan Arif Fakrulloh mengakui, antrian warga yang ingin mencetak kartu tanda penduduk elektronik (e-ktp) sampai saat ini masih terjadi di beberapa daerah.
Bukan karena daerah kekurangan blangko, tapi karena warga yang selama ini memegang surat keterangan (suket) sebagai pengganti e-KTP, ingin segera mengganti suket tersebut dengan e-ktp.
BACA JUGA: KTP Istri DPR Gak Kelar-Kelar, Dirjen Dukcapil Turun Tangan
"Masyarakat mengantri karena ada ketidakseimbangan antara masyarakat yang datang ke titik pelayanan dengan kemampuan normal pelayanan. Masyarakat ingin segera mengganti suket setelah mendengar blangko tersedia,” ujar Zudan di Jakarta, Kamis (23/11) petang.
Untuk mengantisipasi kondisi yang ada, Zudan meminta dinas-dinas Dukcapil di daerah melapor ke kepala daerah masing-masing agar pembelian printer yang baru dapat dilakukan. Dengan demikian warga tidak terlalu lama mengantri.
BACA JUGA: Inilah Rincian Data Penduduk yang Belum Punya E-KTP
"Seperti Bandung, Bogor, Jambi, Bekasi, itu membeli printer yang baru. Ini akan mendorong percepatan proses, agar pelayanan publik bertambah baik,” katanya.
Sementara itu terkait jumlah blangko, hingga Rabu (22/11) kemarin kata mantan Penjabat Gubernur Gorontalo ini, telah didistribusikan sebanyak 13,6 juta keping ke daerah-daerah. Sisanya, masih ada 800 ribu keping di Kemendagri.
BACA JUGA: Ini Penyebab Proses Penunggalan e-KTP Tak Maksimal
“Kami juga tengah menyiapkan untuk kebutuhan Desember-Januari 2018 lewat e-catalog sebanyak enam juta keping. Nantinya secara bertahap akan didistribusikan sesuai kebutuhan daerah. Jadi bukan berdasarkan keinginan daerah. Demikian juga anggaran untuk pengadaan sepanjang 2018, Zudan juga menegaskan telah tersedia untuk pengadaan 16 juta keping blangko,” pungkas Zudan.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... E-KTP Masih jadi Masalah Dalam Pilkada Serentak
Redaktur & Reporter : Ken Girsang