jpnn.com - PANGKALAN BUN – Penjualan ikan laut di Pangkalan Bun, Kalteng, masih anjlok. Kondisi ini dipicu kebanyakan warga enggan membeli ikan pasca jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di perairan Selat Karimata akhir Desember 2014 lalu.
Kondisi ini membuat sejumlah nelayan di Kecamatan Kumai menjerit. Karena sudah beberapa pekan ini, hasil pencarian ikan di laut yang merupakan pencaharian mereka menurun drastis.
BACA JUGA: Menteri Yuddy Ingin Kota Solo Bebas Korupsi
“Beberapa pekan lalu, kami sudah mengadu ke Pemkab Kobar. Sudah direspons oleh Pemkab Kobar untuk bersedia membeli ikan hasil tangkapan kami di laut. Namun rupanya upaya itu hanya bertahan beberapa saat. Karena dampak penjualan masih anjlok sampai saat ini, membuat kami kesulitan untuk memasarkan ikan laut,” ujar seorang nelayan Hartinah dilansir Kalteng Pos (Grup JPNN.com), Minggu (1/2).
Dia menerangkan, kondisi yang dialami pihaknya itu jika tidak cepat ditanggulangi ke depan bisa membuat para nelayan yang berada di daerah setempat kesulitan ekonomi. Khususnya nelayan kecil yang selama ini hanya bergantung pada hasil perikanan di laut.
BACA JUGA: Sultan Dorong Persyaratan Gubernur dan Wagub DIJ Dipangkas
“Memang untuk nelayan yang memiliki modal besar, kondisi seperti ini tidak masalah. Karena mereka memiliki modal untuk bisa menjual dan memasarkan ke daerah lainnya. Sedangkan kita yang biasa berjualan di Kumai ini, mau memasarkan kemana, karena uang untuk memasarkan kedaerah lainnya tidak ada. Hanya cukup untuk biaya membeli minyak operasional untuk menangkap ikan di laut,” urainya.
Sebelumnya Bupati Kobar Ujang Iskandar sudah menegaskan, kepada dinas terkait apabila dalam beberapa pekan nelayan masih mengalami kesulitan dalam menjual ikannya, maka pihaknya segera menyalurkan bantuan sembako.(elm/jpnn)
BACA JUGA: Peneror Ancam Jatuhkan Pesawat, Ternyata...
BACA ARTIKEL LAINNYA... Selesai Tugas jadi PNS, Pria Ini Masuk Bui
Redaktur : Tim Redaksi