Warga Menonton saat Perampok Beraksi Gasak Bongkahan Batu Akik

Sabtu, 31 Januari 2015 – 08:06 WIB

jpnn.com - SUKABUMI - Batu akik lagi tenar. Imbasnya, barang itu juga menjadi incaran perampok, seperti halnya emas dan permata.

Ini terjadi di Kota Sukabumi. Gudang besar di Jalan Arief Rahman Hakim berisi sejumlah barang, digasak perampok yang beraksi kemarin sore.

BACA JUGA: Dor! Perut Satpam Hotel Ditembus Peluru

Saksi mata, Ibad (70) mengatakan, target utama yang digasak perampok adalah bongkahan batu akik yang disimpan di gudang itu. Dia tahu keran bersama warga, menonton perampok saat beraksi.

"Yang mereka jarah bongkahan batu akik dan seng yang ada di dalam gudang milik bos Capitol Sukabumi ini," ujar Ibad kepada Radar Sukabumi (grup JPNN), kemarin (30/1).

BACA JUGA: Akhirnya... Penembak Mati Pimred Media, Tewas Didor

Pria yang rumahnya berdekatan dengan gudang tersebut sempat memergoki para perampok yang sedang beraksi. Ia mengaku sempat menegur pelaku, namun pelaku malah berbalik memarahinya.

"Saya kan jadi takut, apalagi mereka lebih galak daripada saya," tutur Ibad, polos. Apalagi, jumlah perampok lebih banyak.

BACA JUGA: Baru Pulang dari Arab Saudi, Ditusuk Suami Hingga Tewas

Aksi para pelaku memang terbilang nekat. Bayangkan saja, mereka sudah tak malu lagi ditonton banyak orang.

"Mereka terang-terangan, padahal ini tempat keramaian dekat dengan terminal lagi. Saya melihat mereka membawa barang-barang selain bongkahan batu akik dan seng, ada juga kayu. Barang-barang hasil curian itu mereka angkut dengan menggunakan gerobak ke arah Kebon Cau (Jalan Veteran Kota Sukabumi,red)," ulas Ibad.

Karena takut, Ibad pun melaporkan kejadian ini kepada pemilik gudang. Ibad mengaku jika pemilik rumah sebelumnya tidak menitipkan gudang itu kepada warga sekitar, dan pemilik mengungunci gerbangnya dengan rantai. "Jadi kami kaku untuk menjaganya, dan tak mau ambilo resiko jika ada penjarahan seperti ini," pungkas Ibad.

Setelah menerima laporan dari Ibad, Pemilik gudang, Tanu, yang diketahui sebagai bos Capitol ini langsung melaporkannya ke Polres Sukabumi Kota.

"Kenapa saya tidak memakai penjaga atau petugas di gudang ini, karena memang itu lokasinya di tengah kota dan ramai. Memang maling itu nekat," ujarnya seraya kecewa.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota, AKP Sulaiman mengatakan, setelah menerima laporan atas kejadian tersebut, tim langsung menuju TKP, dan memasang police line.

Dijelaskan Sulaiman, kerugian ditaksir sebesar Rp 160 juta, terdiri dari Rp 70 juta kerugian dari kayu dan seng, dan sisanya Rp 90 juta kerugian material dari bahan batu akik tawon sebanyak 3 ton, batu kecubung 2 ton serta fosil sebanyak 1 ton. (cr3/e/sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Astaga.. Digilir Tiga Pemuda, PSK Ditemukan Tanpa Busana


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler