Warga Miskin yang Sekolah Terus Tambah

Jumat, 17 September 2010 – 19:02 WIB

JAKARTA --Tren partisipasi sekolah siswa dari keluarga termiskin mengalami kenaikanBerdasarkan data Susenas 2004-2009 angka partisipasi murni (APM) SMP/MTs siswa dari golongan keluarga termiskin meningkat dari 49,97 persen pada 2004 menjadi 61,89 persen pada 2009.

"Anak-anak yang latar belakang ekonomi sangat miskin pun punya kesempatan untuk masuk di SMP," kata Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh di Gedung Kemdiknas, Jakarta, Jumat (17/9).

Mendiknas menyampaikan, tren kenaikan ini diikuti dengan semakin kecilnya gap APM siswa termiskin dengan siswa dari golongan keluarga terkaya

BACA JUGA: Target Juara Kontes Robot Internasional

Dijelaskannya, pada 2004 gap APM siswa termiskin dibandingkan siswa terkaya mencapai 30 persen
Pada 2009, lanjut Mendiknas, gap-nya hanya tinggal 7 persen

BACA JUGA: Pemerintah Gratiskan Buku Pelajaran SD-SMP

"Gap-nya sudah semakin kecil dan trennya naik," ujarnya.

Mendiknas melanjutkan, tren kenaikan partisipasi sekolah siswa miskin juga terjadi pada jenjang sekolah menengah atas (SMA)
Angka partisipasi kasar (APK) SMA/SMK/MA 2003 siswa termiskin 23,2 persen naik menjadi 39,1 pada 2008 dan 54,3 persen pada 2009

BACA JUGA: Desak Bangun Sekolah Darurat

"Intervensi Bantuan Operasional Sekolah memastikan kenaikan ini," tukasnya.

Kenaikan ini, lanjut Mendiknas, juga diiringi dengan berkurangnya gap partisipasi sekolah siswa termiskin dan terkayaAPK SMA/SMK/MA siswa terkaya 81,7 persen pada 2003 turun menjadi 79,5 persen pada 2009Gap APK siswa termiskin dibandingkan dengan siswa terkaya berkurang dari 58,5 persen menjadi 25,2 persenNilai penurunannya 33,3 persenSementara, pada jenjang pendidikan tinggi APK siswa termiskin naik dari 0,98 persen pada 2003 menjadi 6,31 pada 2009Adapun APK siswa terkaya tidak mengalami perubahan signifikan dari 31,3 padan 2003 menjadi 32,6 pada 2009"Ada kenaikan, tetapi harus digenjot lagi," ujar Mendiknas.

Adapun APM untuk jenjang sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI) tidak mengalami tren kenaikan yang signifikanAPM SD/MI siswa termiskin pada 2003 91,4 persen, sedangkan pada 2009 93,2 persenPersentase gap antara siswa termiskin dan terkaya pun tidak mencolokAPM SD/MI siswa terkaya pada 2003 91,6 persen, sedangkan pada 2009 94,4 persen.

"Untuk urusan SD atau MI itu gap antara  terkaya dan termiskin hampir tidak ada, hanya satu persenArtinya anak-anak yang latar belakang sangat miskin maupun sangat kaya semuanya bisa masuk ke SD," ujar Mendiknas(cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Target, 10 Persen Siswa Miskin Masuk PT


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler