Warga NTT di DKI: Kebhinekaan Indonesia Terancam

Jumat, 11 November 2016 – 16:59 WIB
Warga diaspora NTT di DKI Jakarta yang tergabung dalam Basuki-Djarot (Baja) NTT menggelar konferensi pers, mengajak seluruh elemen bangsa merawat kebhinekaan, menjaga Indonesia, di Cikini, Jumat (11/11). Foto: Ken Girsang/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Warga diaspora Nusa Tenggara Timur (NTT) di DKI Jakarta melihat, kondisi kebangsaan Indonesia beberapa waktu belakangan ‎berpotensi mengancam kebhinekaan Indonesia.

Terutama pascaaksi unjuk rasa 4 November yang dipicu omongan calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama soal Surat Almaidah ayat 51  di Kepulauan Seribu beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Pengurus dan Kader Ditangkap, Keluarga Besar HMI Mengadu ke Pimpinan DPR

Menurut salah seorang tokoh masyarakat NTT di Jakarta yang tergabung dalam Baja NTT, Melchias Markus Mekeng‎, kondisi tersebut perlu segera disikapi secara bijak dan arif oleh semua pihak.

"Karena dari waktu ke waktu, potensi sentimen sektarian tampak semakin mengkristal yang dapat menjauhkan solidaritas kebangsaan di antara sesama anak bangsa," ujar Mekeng saat membacakan pernyataan sikap Baja NTT, di Cikini, Jumat (11/11).

BACA JUGA: Jokowi Naik Tank Amfibi dan Digendong Belasan Prajurit, Salam Marinir!

Kondisi yang ada kata Mekeng, cepat atau lambat dapat mengancam dan membahayakan persatuan nasional.

Karena itu Baja NTT mengajak semua pihak kembali pada hakikat kebangsaan yang hakiki.

BACA JUGA: Keras! Baca Nih, Pernyataan Sikap Terbaru HMI

Bahwa kebhinekaan Indonesia yang termanifestasikan dalam Pancasila, sudah final.

"Warga diaspora NTT bertekad merawat kebhinekaan dan menjaga Indonesia dengan semangat 100 persen NTT, 100 persen Indonesia," ujar Mekeng.

Diaspora NTT kata anggota DPR dari Golkar ini, juga memand‎ang realitas kebhinekaan merupakan sarana untuk saling memahami, saling menerima, saling mengingatkan dan saling menolong satu sama lain.

"Kami mengambil inisiatif untuk membangun silaturahim dan komunikasi dengan semua elemen bangsa, untuk merawat kebhinekaan dan menjaga Indonesia," ujar Mekeng. (gir/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Teladani Pahlawan Untuk Bendung Propaganda Terorisme


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler