Warga Ogah Keluar Malam karena Takut Dianggap PSK

Rabu, 09 November 2016 – 10:10 WIB
Ilustrasi: Jawa Pos

jpnn.com - JOGJA - Warga RW 09, Mrican, Giwangan, Umbulharjo, Kota Jogja sedang resah.  Warga khususnya kalangan perempuan bahkan sampai tak berani keluar pada malam hari.

Hal itu seiring adanya praktik prostitusi di daerah sebelah timur Terminal Giwangan tersebut. ”Takut dinyang (ditawar, red). Ini (praktik prostitusi terselubung) sudah tidak nyaman,” kata  Ketua RW 09 Sarono seperti diberitakan Jawa Pos Radar Jogja.

BACA JUGA: Sembilan Jenazah dan 12 Korban Selamat Dipulangkan

Dulu memang ada Lokalisasi Sanggrahan di dekat wilayah itu. Namun, lokalisasi itu sudah ditutup pada 2 Februari 1997 lalu.

Hanya saja, pada praktiknya masih ada PSK yang beroperasi. Bahkan para pekerja esek-esek itu beralih ke permukiman.

BACA JUGA: Gawat! Belasan Napi dan Tahanan Idap HIV/AIDS

Paksana tugas (Plt) Wali Kota Jogja Sulistyo mengatakan, pihaknya sudah memprioritaskan pemberdayaan warga di Mrican. Menurutnya, Bappeda Kota Jogja sudah memprogramkan kegiatan untuk pemberdayaan warga.

Namun, Sulis mengaku bleum tahu persi program yang akan digelontorkan. Hanya saja, fokus program itu bukan hanya pada para muncikari.

BACA JUGA: Baru 16 Tahun Sudah Menjual Siswi SMK ke Pria Hidung Belang, Tarifnya...

“Termasuk warganya. Sebab yang kami inginkan perubahan mindset,” jelasnya.

Asiaten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Sekprov DIJ itu menegaskan keterlibatan warga setempat dalam pemberdayaan sangat positif. Menurut dia, hal itu akan sangat membantu dalam pelaksanaan program.

“Saya yakin akan berhasil. Dolly yang sebesar itu saja bisa ditutup, masak ini tidak bisa,” ujarnya.(pra/eri/jpg/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Yang Satu Suka Istri Tetangga, Satunya Lagi Doyan ABG


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler