Warga Pangkalan Bun Enggan Makan Ikan Laut

Senin, 05 Januari 2015 – 10:24 WIB
Evakuasi jenazah korban AirAsia QZ8501. Foto: Kalteng Pos/JPNN

jpnn.com - PANGKALAN BUN - Dampak jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di Teluk Karimata, Pangkalan Bun Kalimantan Tengah, berbuntut panjang.  Warga sekitar Pangkalan Bun menjadi enggan membeli ikan laut.

Padahal, selama ini ikan laut sudah menjadi santapan sehari-hari. Akibatnya harga ikan yang dijual di Pasar Ikan Kumai tidak laku. Justru daging ayam yang dijual melonjak tinggi mencapai Rp 40 ribu dari Rp 35 ribu per kilogramnya.

BACA JUGA: Zulkifli Hasan Jadi Saksi Sidang Penyuap Annas Maamun

Menurut Endah salah seorang pedagang ayam di Pasar Indra Sari Pangkalan Bun,kenaikan harga ini sendiri dipicu karena permintaan yang begitu banyak sehingga para pedagang menaikkan harga.

Selain itu tidak adanya ikan laut yang dibeli sehingga semua berpindah ke daging ayam maupun sapi.

BACA JUGA: Firasat Keluarga, Gadis Kecil Itu akan Dipertemukan Ayah dan Ibunya

"Kenaikan ini terjadi baru beberapa hari saja. Saat ini kami naikkan sekitar Rp5 ribu," katanya, seperti diberitakan Kalteng Pos Online (Grup JPNN).

Sementara itu, salah seorang pedagang bernama Ihai mengaku, kurang berminatnya masyarakat membeli ikan dikarenakan mereka takut.

BACA JUGA: Rekening Gendut Kada, Kejagung Janjikan Kejutan

Pasalnya, ujar dia, para korban yang belum ditemukan dapat menularkan berbagai penyakit. Dengan alasan tersebut mereka enggan membeli ikan khususnya yang berada di laut.

"Kami berharap semoga ini segera lekas berakhir sehingga warga tidak takut lagi makan ikan," ujarnya. (son/sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ribuan Kotak Suara KPU Senilai Rp 1,8 M Raib


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler