Warga Perbatasan Mulai Cemas

Minggu, 29 Agustus 2010 – 10:58 WIB

SAMBAS -- Masyarakat yang ada di perbatasan dengan Malaysia mulai cemasMenurut Budayawan Kalbar, Mul"am Husairi, kecemasan dan ketakutan mulai muncul menyusul maraknya aksi demonstransi, terutama oleh para aktivis Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera), yang membakar bendera Malaysia

BACA JUGA: Bangun Perbatasan Negara, Kaltim Siapkan Rp 150 M

Jika situasi memanas dan terjadi konflik terbuka antarkedua negara, maka kata Mul"am, yang menjadi korban adalah warga perbatasan dan para TKI.

“Demo yang itu justru membuat masyarakat dan para TKI kita di Malaysia terancam," ujar  Mul’am Husairi kepada Equator (grup JPNN),.Dia juga menyatakan ketidaksetujuannya terhadap reaksi keras sejumlah elemen masyarakat, yang hingga mengancam mengusir atau melakukan sweeping terhadap warga Malaysia di Jakarta


“Apa mereka memikirkan masyarakat yang ada di Perbatasan atau memikirkan para TKI yang bekerja di Malaysia

BACA JUGA: Bupati Mimika Minta Warga Hentikan Bentrokan

Jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan maka yang terancam adalah wilayah perbatasan,” ujarnya lagi


Ditegaskannya, masyarakat Kalbar di kawasan perbatasan tentunya khawatir dengan kondisi ini

BACA JUGA: Sinabung Menyembur, Warga Kabur

Negara Indonesia bukan hanya Jakarta saja, tapi mencakup wilayah yang juga berbatasan dengan Malaysia“Jika bicara nasionalisme, kita bukan tidak nasionalisSudah banyak yang kita lakukan sebagai bukti rasa nasionalisme masyarakat KalbarMisalnya saja pada saat pemberontakan PGRS Paraku hingga Ganyang Malaysia,” tukasnya.

Namun, lanjutnya, rasa nasionalisme jangan dilakukan dengan cara berdemo dengan membakar bendera Malaysia“Kita harus introspeksiApakah negara kita sudah tegas atau tidak, Kita seenaknya membakar bendera Malaysia tapi mereka (Malaysia, red) tidak pernah membakar bendera kitaMemang untuk memecah perang itu mudah, tapi kalau sudah perang mau damai itu sangat sulit,” jelas dia

Dikatakan, kalau mau berdemo, seharusnya jangan berdemo di kedubes dan membakar bendera MalaysiaKatanya, yang tepat demo ke Pemerintah RI"Yang kewibawaannya sudah tidak ada lagi,” ungkap Mul’amPemerintah RI, kata Mul’am, selama ini sangat lemah dalam mengambil kebijakan terhadap negara lain yang bertindak sewenang-wenang

“Sudah beberapa kali wilayah laut kita dimasuki secara ilegal oleh nelayan negara lainBelum lagi kasus ambalatKarena pemerintah RI lemah maka kasus itu selesai begitu saja,” kata Mul’am yang juga Ketua Yayasan Pesisir ini.

Proses barter antara para nelayan Malaysia yang ditangkap petugas Indonesia dengan pegawai DKP, dikatakan, merupakan bentuk lemahnya pemerintah RIJika pegawai DKP ditangkap pemerintah Malaysia itu wajar diselesaikan secara diplomasi.  “Tetapi nelayan asing yang ditangkap di perairan Indonesia itu wajib diproses secara hukum seperti halnya jika terjadi penangkapan terhadap kapal dan nelayan Thailand yang mencuri ikan di perairan Indonesia,” ujar Mul’am

Pemerintah RI sangat lemah dan tidak tegas dalam mengambil sikap“Makanya warga seharusnya marah kepada pemerintah RI, bukan kepada pemerintah Malaysia,” kata dia(ova/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bocah 5 Tahun Ditelan Ular Putih


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler