Warga Resah Ada Kera Besar Masuk Sekolah dan Merusak Rumah

Jumat, 21 September 2018 – 07:07 WIB
CARI KERA: Petugas dan warga mencari kera jantan berukuran besar di perkebunan warga Batuagung, Jembrana. Foto: Anom Suardana/Radar Bali

jpnn.com, JEMBRANA - Warga Batuagung di Kabupaten Jembrana, Bali tengah resah. Penyebabnya adalah kera berukuran besar yang berkeluyuran di permukiman warga.

Kera jantan yang dianggap keramat itu tidak hanya mencuri makanan. Sebab, primata yang oleh masyarakat setempat disebut bojog itu juga merusak atap rumah warga.

BACA JUGA: Polisi Bekuk Ilham saat Bawa 4 Calon Terapis Spa Esek-esek

Ukurannya yang besar membuat warga ketakutan. Kemunculannya juga misterius.

Pernah, kera itu muncul di SD Negeri 1 Batuagung saat jam belajar mengajar Selasa lalu (18/9). Kera itu menyasar kantin sekolah.

BACA JUGA: Selfie Kiky Berlatar Ombak Besar Berujung Maut

“Saat jam pelajaran dan kantin sepi pada Selasa tiba-tiba bojog itu muncul dan masuk ke kantin. Saya berusaha mengusirnya namun malah merusak plapon,” ujar Ni Komang Ariawati selaku penjaga kantin.

Sedangkan para murid yang sedang belajar pun kaget. Akhirnya semua keluar dari kelas untuk beramai-ramai mengusur kera itu.

BACA JUGA: Turis Tiongkok Serbu Pulau Dewata, tetapi Kurang Royal Berbelanja

“Kami kaget ada bojog masuk sekolah. Lalu kami usir beramai-ramai hingga lari ke semak-semak,” ujar  Kadek Dananjaya, salah sartu siswa SD 1 Batuagung.

Warga lantas melaporkan hal itu ke Satpol PP Jembrana. Selanjutnya, anggota Satpol PP Jembrana bersama dokter hewan, petugas lapangan Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana serta Babinsa dan Bhabinkamtibmas mencari kera yang meneror warga itu.

Namun, kera itu tak ditemukan. Padahal, petugas sudah menyisir lokasi-lokasi yang dicurigai sebagai tempat peryembunyian kera.

“Kami sudah berkeliling tetapi bojog itu tidak ditemukan. Kami perkirakan bojog itu peliaharaan warga yang lepas karena berkeliaran di perkotaan yang jauh dari hutan,” ujar Kabid Tibum dan Tramas Satpol PP Pemkab Jembrana I Kade Agus Arianta.

Menurut Arianta, warga merasa takut karena mengkhawatirkan kera itu akan menyerang anak-anak. “Sempat bojog itu terlihat. Namun saat didekati langsung kabur ke semak-semak. Yang dikhawatirkan kalau merasa terdesak bojog itu akan menyerang warga,” pungkasnya.(rb/nom/mus/JPR)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tabanan Memang Jempolan Garap Kepariwisataan


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Kera liar   Monyet   Jembrana   Bali  

Terpopuler