Warga Rusuh, Dor! Dor! Dor! Polisi: Diam, Jangan Anarkis

Minggu, 05 November 2017 – 21:30 WIB
Warga Baloi Kolam berusaha memadamkan api yang dibakar warga di jalan raya, Sabtu (4/11). F. Dalil Harahap/Batam Pos

jpnn.com, BATAM - Ratusan warga rumah liar (ruli) di Baloi Kolam, Batam, Kepulauan Riau, mendadak heboh. Mereka keluar dari rumahnya berkumpul di pinggir jalan raya Yos Sudarso.

Mereka marah dan tak terima karena ada 20 orang yang menyebarkan selebaran berisi tentang pemberitahuan bahwa perusahaan menawarkan uang sagu hati kepada warga yang menempati lahan PT Alfinky Multi Berkat serta menyertakan nomor ponsel yang bisa dihubungi warga.

BACA JUGA: Beginilah Nasib Taksi Online di Batam

Perusahaan berdalih, akan melakukan pembangunan di lahannya sesuai PL dengan nomor 24.23030745.04 dengan nomor Amdal : 01-P-KA/KOMDAL/BTM/I/2010.

''Lahan perusahaan ada di tiga RT, tapi tak menyeluruh semua wilayah RT itu, sebab lahan PT Alfinky Multi Berkat hanya 9 hektare aja,'' ujar Humas PT Alfinky Multi Berkat, Jamaludin, kemarin.

BACA JUGA: Ekonomi Batam Lesu, Usaha Money Changer Pada Gulung Tikar

Menurut salah satu tokoh masyarakat Baloi Kolam, Robinson Nababan, awalnya mendadak ada 20 orang yang mengaku suruhan dari salah satu perusahaan yang mengklaim memiliki lahan di tiga RT tersebut.

"Mereka masuk ke rumah-rumah warga Baloi Kolam dan langsung membagikan selebaran berisi untuk segera mengosongkan rumahnya dan mengambil uang sagu hati mulai Rp 7 juta sampai Rp 10 juta. Tahu ada yang membagikan selebaran untuk segera mengosongkan tempat tinggal, warga marah dan tak terima," ujar Robinson.

BACA JUGA: UMK Batam 2018 Cuma Sebegini

Warga langsung meminta orang yang membagi brosur itu keluar dari lokasi.

Setelah orang orang yang membagi brosur meninggalkan lokasi, warga sekitar jadi berkerumun sampai ke pinggir jalan raya. Saat itu suasana memanas.

Dua anggota kepolisian berpakaian preman yang semula akan mengamankan situasi justru jadi korban karena aksi saling dorong. Satu anggota polisi terluka di lengan sebelah kanan dan satu pingsan akibat kemarahan warga.

Mengetahui ada polisi jadi korban, tim Buser Polresta Barelang mencoba menjemput rekannya yang terluka dan dan pingsan.

"Salah polisi pria yang terluka bernama Heru di Reskrim Polresta Barelang. Sedang satu lagi polwan di Satuan Intelkan yang pingsan di TKP. Informasinya sih, mereka korban salah sasaran kemarahan warga," ujar sumber Batam Pos di kepolisian.

Selang menjemput dua rekannya, ternyata tim buser juga mengamankan

Ristua Hutagaol atau sering disebut Hutagaol Bengkel, satu warga yang diduga penyebab anggota polisi terluka dan pingsan.

Melihat rekannya dijemput polisi, warga pun jadi marah. Polisi yang menjemput warga tersebut dikejar ratusan warga Baloi Kolam yang tak terima Ristua hendak dibawa tim Buser Polresta Barelang.

Karena merasa terancam, salah satu polisi melepaskan tembakan peringatan agar kemarahan warga mereda. Bukannya mereda, ratusan warga justru semakin nekat mengejar dan mendekati mobil tim Buser Satreskrim Polresta Barelang.

Dor...dor.... dor.. Terdengar suara tembakan. "Diam di tempat. Jangan anarkis, kami polisi dari Polresta Barelang," ujar salah satu tim Buser Satreskrim Polresta Barelang yang ikut dikejar ratusan warga.

Sebelum meninggalkan lokasi, beberapa warga Baloi Kolam yang sudah marah, sempat melempar dan memukul kaca mobil tim Buser Satreskrim Polresta Barelang hingga kacanya bolong dan pecah di bagian belakang.

Melihat situasi yang mencekam, anggota tim buser langsung tancap gas meninggalkan lokasi.

Untuk meluapkan kemarahan dan emosinya, ratusan warga Baloi Kolam nekat memblokir jalan raya Yos Sudarso dari dua arah semuanya menggunakan papan dan ban yang dibakar serta membentangkan tiang listrik di jalan.

Hal tersebut sempat membuat macet arus lalu lintas dari Batuampar ke Simpang Jam maupun sebaliknya hampir sejam lamanya.(gas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Empat Tersangka Kasus Korupsi di Umrah sudah Ditahan


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler