“Warga Sabah, terutama di Tawau tidak terpengaruh provokasi oknum warga Indonesia di Jakarta
BACA JUGA: Waspadai Gratifikasi Jelang Idul Fitri
Warga Sabah lebih memilih untuk menyesali perbuatan itu (demo) dan tetap melakukan aktivitasnya seperti biasaDitambahkan, seperti biasa rutinitas warga Tawau yang pedagang tetap beraktivitas dengan dagangannya, begitu juga di pertokoan, perbankan, maupun usaha industri kecil dan menengah tak menggubris isu tersebut
BACA JUGA: Hanya 12 Calon Anggota KY yang Bersih
Selain itu, warga Tawau juga lebih terfokus untuk menyelesaikan pekerjaannya dibanding melakuan aktivitas lain yang dinilai tidak bermanfaat.Malahan, kerja sama biletaral bidang perdagangan, transportasi dan pendistribusian barang dan jasa semakin ditingkatkan
BACA JUGA: Sehat, Kapolri Ngantor Hari Ini
Pembahasan sudah dilakukan tinggal tindaklanjutnya,” jelas Widoratno.Selain itu, Widoratno juga menyebutkan bahwa warga Malaysia khususnya yang berdomisili di Sabah juga tetap berpergian ke Indonesia, baik urusan bisnis maupun sekadar liburan dan jalan-jalan ke objek wisata
Bagaimana dengan TKI di perladangan? TKI, kata Rahendra, seperti biasa pula, bekerja sesuai tugasnya yakni di perkebunan kelapa sawit, buruh bangunan, karyawan toko“Tidak ada perlakuan balas dendam warga Malaysia kepada TKI, dan sebagainya,” tegas Widoratno lagi.
Selain warga Sabah yang tak terprovokasi, warga Nunukan dan Sebatik juga demikianAktivitas dari Nunukan dan Tawau maupun sebaliknya berlangsung normal
Warga Indonesia yang berbelanja di Tawau tetap mendapat perlakuan hukum yang samaWajib membawa paspor atau pas lintas batas (PLB), antre di pos imigrasi (custom)
“Kami tak mencekal warga Indonesia untuk masuk ke TawauKalau ada larang warga Indonesia masuk ke Tawau, bisa-bisa dagangan kita banyak tak lakuSebab, pembeli kita rata-rata dari Nunukan dan Sebatik,” aku Cik Rohmat salah satu pedagang di bandar Tawau.(ica/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demokrat Siap Tentukan Pilihan
Redaktur : Tim Redaksi