Warga Serbu Truk Gas Melon

Kamis, 09 Januari 2014 – 07:28 WIB

jpnn.com - INDRAMAYU - Kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kg atau bisa disebut gas melon di Kabupaten Indramayu masih terus terjadi. Kondisi tersebut membuat warga resah, karena gas melon sulit didapat. Kalaupun ada, harganya sangat mahal yakni mencapai Rp25 ribu per tabung.

“Sudah tiga hari saya kesulitan mendapatkan gas yang 3 kilogram itu, akibatnya saya tidak bisa memasak. Kalau ingin makan tepaksa membeli di warung. Kami tidak mengerti mengapa di Indramayu gas elpiji menghilang. Padahal produksi gas tersebut ada di sini (Indramayu, red). Ini aneh sekali,” ujar Surniti (35), warga Patrol.

BACA JUGA: Calon Ajudan Usir Wartawan, Bupati Jeneponto Minta Maaf

Keresahan warga memang beralasan, karena gas merupakan kebutuhan pokok dan harus selalu tersedia. Warga juga menilai terjadinya kelangkaan tidak lepas akibat lemahnya pengawasan.

“Pemerintah ketika menerapkan kebijakan konversi dari minyak tanah ke gas harus benar–benar dijalankan dengan baik. Karena sering terjadi krisis gas elpiji ukuran 3 kilogram. Ini bukti bahwa kebijakan tersebut tidak berjalan baik,” ujar Firdaus, pemerhati ekonomi dan sosial Indramayu kepada Radar Cirebn (Grup JPNN), Rabu (8/1).

BACA JUGA: Kepsek Yakin Foto Dua Guru Mesum Palsu

Sementara itu, Ketua Lembaga Advokasi Konsumen Indramayu (LAKI), Wawan Sugiarto SPT mengatakan, terjadinya kelangkaan akibat tidak adanya kepastian barang dan harga. Karena selama ini, pendistribusian gas belum terawasi dengan baik.

“Lemahnya pengawasan dan adanya disparitas harga, rentan terjadi penyelewengan. Apalagi sanksi yang ada tidak diterapkan dengan tegas. Menurut saya itu yang menjadi persoalan, sehingga kondisinya seperti ini. Salah satunya terjadi kelangkaan,” kata Wawan.

BACA JUGA: Foto Dua Guru Mesum Bikin Geger

Menurutnya, kepastian barang dan harga harus dilakukan dengan baik. Seperti rasionalisasi pada barang dan harga tersebut harus jelas. “Sekarang kita tidak mengetahui secara pasti berapa jumlah barang (gas melon, red) yang didistribusikan untuk warga miskin. Karena setiap daerah atau wilayah angka atau jumlah tersebut telah tercatat. Itu yang harus diperhatikan,” kata manta akktivis HMI tersebut.

Kemarin, ratusan warga Desa Bugel Kecamatan Patrol, menyerbu mobil truk pengangkut gas melon. Warga menyerbu saat mobil tersebut sedang berhenti di depan pasar Bugel. Gas ukuran 3 kilogram itu rencananya akan dikirim ke sejumlah agen.

Warga membeli dengan harga Rp15 ribu per tabung. Tidak sedikit dari mereka yang tidak kebagian sehingga terpaksa harus pulang kembali membawa tabug gas kosong. “Jauh–jauh datang, sampai sini tidak kebagian. Bingung mau cari kemana, karena dimana–mana tida ada gas,” ujar Tirah (30), salah seorang ibu rumah tangga. (kom)
 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rumah Sakit Jiwa Siapkan Kamar Caleg Gila


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler