Warga tak Jujur Soal Gejala Corona, Ratusan Dokter Tumbang

Sabtu, 25 April 2020 – 13:32 WIB
Sampel virus corona yang diperlihatkan oleh salah seorang dokter. Foto: ANTARA

jpnn.com, BANGLADESH - Kasus virus corona di Bangladesh makin kritis. Terutama kian banyaknya jumlah dokter di garis depan yang tumbang oleh paparan covid-19.

Mengutip Aljazeera, menurut laporan Yayasan Dokter Bangladesh (BDF), bahwa sedikitnya 251 dokter dan tenaga medis dinyatakan terinfeksi virus corona pada Kamis, 23 April.

BACA JUGA: 2 Dokter dan Petugas Medis Diculik Kelompok Bersenjata

Pemerintah setempat berjuang keras dalam upaya penanggulangan, terutama menekan bertambahnya tenaga medis yang tumbang.

Banyak faktor yang melatarbelakangi, selain soal keterbatasan APD, fokus utama juga soal meyakinkan warganya untuk jujur ketika memiliki gejala covid-19.

BACA JUGA: 325 Petugas Medis Positif Corona, Terungkap Fakta 70% Bukan karena Tertulari Pasien

Masih banyaknya warga yang tidak jujur, disebabkan takut mendapat stigma negatif hingga isolasi sosial. 

Banyak orang percaya jika mereka terinfeksi virus corona, rumah mereka dikarantina dan anggota keluarga akan diperlakukan secara negatif.

BACA JUGA: Cegah Corona, Presiden Tajikistan Minta Warganya Tak Berpuasa

Selain itu, rumah sakit rujukan sudah terlalu penuh, sehingga mereka berusaha untuk bisa pergi ke rumah sakit swasta tetapi dengan alasan perawatan yang berbeda.

"Ini adalah masalah besar bahwa banyak orang yang membawa gejala COVID-19 menyembunyikan informasi dan menunjukkan sedikit minat untuk menjalani tes," ungkap Menteri Kesehatan Bangladesh Zahid Maleque.

"Itulah sebabnya banyak dokter dan petugas kesehatan terinfeksi virus. Kecenderungan itu sangat mengkhawatirkan."

Faisal Islam Fahim, seorang petugas medis di Sekolah Tinggi dan Rumah Sakit Medis Sher-e-Bangla di Distrik Barisal, mengatakan bahwa sekitar 150 dokter di rumah sakitnya terpaksa masuk ke karantina setelah terinfeksi.

Secara total, Bangladesh telah melaporkan 3.772 kasus terkonfirmasi COVID-19, dengan 120 kasus kematian akibat corona. (Aljazeera/mg8/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler