Warga Terpaksa Bendung Sumber Air

Sabtu, 15 Oktober 2011 – 10:19 WIB

SUMBERPUCUNG -- Hujan yang mulai turun tampaknya belum mengisi sumber-sumber airProblem kekurangan air masih terjadi di sejumlah daerah

BACA JUGA: PPP Dorong Kejagung Tuntaskan Kasus Bupati Kolaka

Seperti terjadi di Desa Karangkates Kecamatan Sumberpucung, Malang


Warga desa bergotong royong membendung sumber air, kemarin

BACA JUGA: Peralatan E-KTP Rusak, Pemohon Terlantar

Sekitar 600 Kepala Keluarga mengalami kekurangan air sehingga terpaksa membendung sumber air di pinggir jalur Kereta Api Malang-Blitar
Sebagian mengeluhkan kekeringan lewat jejaring pertemanan, Facebook (FB).

Sejak beberapa minggu yang lalu, Desa Karangkates merupakan kawasan kekeringan yang sudah terdata oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Malang

BACA JUGA: Jembatan Cisaat Terancam Ambrol

Menurut BPBD melalui Kepala BPBD Hafi Lutfi, kawasan itu sudah ditangani oleh Perum Jasa Tirta I dengan perbaikan pompa airTernyata, sampai detik ini kekeringan masih terjadi.

Kekeringan tersebut bahkan membuat seorang perempuan di Desa Karangkates meluapkan kekesesalan melalui situs jejaring sosialPasalnya, perempuan bernama Indah Ayu Wardhani itu sudah beberapa hari tidak bisa beraktifitas dengan nyaman akibat kekurangan air.

“Di desaku air sangat terbatas.Aku hampir tidak pernah mandi.Sekalinya aku ketemu air, rasanya ingin berenang sampai ikan-ikan pada kabur,” begitu tulis Indah dalam facebookPerempuan manis yang lulusan Universitas Brawijaya itu melampiaskan kekesalannya melalui situs jejaring sosialKontan jerit batin Indah, yang tinggal di perumahan Jasa Tirta itu mendapat tanggapan dari rekannya.

“Di Karangkates kan banyak air Ndah...nyemplung di bendungan ae gmana...hehehehe,” seru pemilik akun facebook bernama Wahyu Syafrida Ariani.  Komentar itu langsung ditanggapi oleh Indah yang menyatakan tak bisa mengikuti saran temannyaMenurut Indah, Bendungan Karangkates sebagai sumber pembangkit listrik Jawa Bali juga kekeringanBahkan sekedar mencuci baju di rumah juga tak bisa dilakukan sebab air tak bisa naik.

“Sengsara yah.sejak aku pulang sampai sekarang, cucianku belum bisa ke cuci, karena airnya ga kuat naik, pengen nyuci di bendungan deh,” seru Indah menjawab komen temannya yang lain.

Sementara itu, lantaran tak kunjung mendapat penanganan serius, akhirnya warga Karangkates membendung sumber air, kemarinKekeringan di desa Karangkates menimpa sekitar 12 RT yakni mulai RT 3 sampai RT 15 pada kawasan RW 1Artinya ada sekitar 600 Kepala Keluarga yang mengalami kekurangan air.

Warga dibantu Camat Sumberpucung Mumuk Hadi Martono membendung sumber air di dekat jalur kereta api Malang-BlitarDiantara terowongan Kereta Api Karangkates (Dwi Bakti Karya I dan II) mengalir sebuah sumber air yang sangat beningSumber air itu muncul dari sela-sela saluran air dikanan kiri rel kereta api bernama mata air Winongan“Sumber air ini sehari-hari memang digunakan warga untuk mencuci dan mandi,” aku Saurianto, 65 tahun ketika di lokasi.

Akibat kekeringan yang melanda desanya kemarin warga Rt 11 RW 01 secara gotong-royong melakukan pemasangan pompa air, dengan tujuan air yang berasal dari mata air Winongan dekat rel KA bisa dimanfaatkan warga sekitarCamat Sumber Pucung, Mumuk Hadi Martono, secara langsung terlibat dalam pemasangan pompa air, yang dilakukan warga kemarinMemang selama ini jika Desa Karangkates mengalami kekeringan warga mulai dari Rt 3 hingga Rt 15 Rw 01 memanfaatkan sumber air yang ada di dekat rel KA disebelah barat desanya.

”Warga sudah lama menggunakan sumber Winongan untuk keperluan sehari-hari baik mandi maupun cuci-cuci” terang Saurianto, warga sekitar saat ditemui dilokasi Jumat (14/10) kemarin.

Sejak kekeringan terjadi, sebenarnya sudah ada kiriman air bersih, namun belum mencukupiSehingga atas inisiatif sendiri, warga membendung sumber air tersebut kemudian dipompaWarga memasang genset pompa air diatas sumber air yang dibendung untuk dialirkan ke pemukiman terdekat

“Masyarakat secara swadaya melakukan pemasangan pompa, meski dekat bendungan, masyarakat sini kekurangan air,” imbuh Mumuk Hadi Martono
Pompa air tersebut adalah milik Kamituwo setempat yang dipinjam warga untuk sementara waktuRencananya, mereka akan menaikkan air ke pemukiman sebanyak dua kali sehari pagi dan soreDari sumber air itu, warga menarik pipa sepanjang sekitar 200 meter ke pemukiman terdekat.(ary/jon/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... CPNS di Kubu Raya Diseleksi Ulang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler