jpnn.com, SENGETI - Sebuah bentrokan antara warga Kecamatan Kumpe Ulu, Jambi, dengan sopir truk Batubara terjadi di daerah tersebut, Minggu (12/8) pagi.
Akibat kejadian itu, belasan mobil truk rusak diamuk warga. Bahkan, satu unit truk digulingkan massa.
BACA JUGA: Menyelinap Masuk Kamar, Preman Kampung Ini Garap Istri Bule
Penyebab kemarahan warga mencapai klimaks karena sopir truk melanggar perjanjian waktu melintas di jalan daerah tersebut.
Kemarahan warga diperparah adanya perlawanan dari para sopir truk Batubara.
BACA JUGA: Dukun Cabul Gerayangi 4 Ibu Muda dengan Modus Ritual Aneh
Dari informasi yang didapat awalnya warga menghadang puluhan mobil batubara melewati Desa berdasarkan perjanjian yang dibuat yaitu angkutan batubara yang tak boleh melintas dari pukul 06.00 pagi hingga 18.00 sore.
Tak terima dihadang warga, sopir truk batubara langsung kompak turun dan hendak melawan hadangan warga, bahkah salah seorang sopir batubara bara memaksa masuk dalam barisan pagar warga, akibatnya warga merasa panas, spontan puluhan warga Desa langsung menyerang sopir batubara dan mobil yang mereka miliki.
BACA JUGA: Kaca Mobil Dipecah, Uang Rp 500 Juta Raib, 2 Pelaku Diciduk
Aksi massa semakin memanas dimana belasan mobil batubara tersebut di rusak dengan kayu balok yang dibawa warga, bahkan 1 mobil batubara dijungkir balikkan warga hingga muatannya tumpah dan mobil menjadi ringsek.
"Kan sudah disepakati pukul 06.00 WIB, truk batu bara dilarang melintas. Ternyata mereka masih membandel," ujar salah seorang warga.
Memanasnya bentrokan ini memaksa Kapolda Jambi dan Bupati Muaro Jambi turun tangan menenangkan keadaan, kedatangan Kapolda bersama puluhan pasukan pengaman yang langsung mengamankan keadaan dan meredam situasi agar bentrokan tidak semakin meluas.
Usai dimediasi oleh Kapolda dan Bupati, bentrokan mereda dengan kondisi mobil batubara dilarang melintas sampai ada kata sepakat, dan juga akan dilakukan mediasi untuk mengambil keputusan bersama pada Senin (13/8) di Kantor Gubernur Jambi.
Bupati Muarojambi Hj Masnah Busro dilapangan langsung meminta masyarakat untuk dapat tenang dan menahan emosi. "Ya saya berharap jangan ado jatuh korban di kedua belah pihak," Kata Bupati Masnah ditengah-tengah kerumunan warga setempat.
Masalah ini, Kata Bupati pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah Provinsi Jambi, agar masalah ini selesai tak ada lagi keributan. " agar tak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, sementara waktu Armada Batubara dilarang melintas," kata Bupati
Senada dengan itu, Kapolda Jambi Irjen Pol Mukhlis AS mengatakan bahwa angkutan Batubara belum punya jalan khusus itu persoalannya, untuk kejar target terkadang sopir Batubara harus melintas diwaktu yang dilarang.
Kendati demikian, Kata Kapolda, dirinya sudah berkoordinasi dengan Sekda Provinsi Jambi untuk mengadakan rapat terpadu dari Pemerintahan Provinsi, kemudian Pemkab Muarojambi dan Batanghari. "Besok kita ada rapat, membahas masalah ini " sampainya.
Lebih Lajut Kapodan mengatakan bahwa rapat ini nanti akan dikut sertakan masyarakat Kumpeh yang aksi pada hari ini (red- kemarin12/8) dan pengusaha batubara.
"untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, armada batubara sementara stop dulu untuk melintas, dan mobil batubara yang ada akan diamankan di Desa Niaso menjelang ada keputusan," pungkasnya.(era)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Air Gagalkan Penyeludupan 92.480 Ekor Baby Lobster
Redaktur & Reporter : Budi