WASIOR- Hingga hari keempat pasca banjir bandang yang menerjang Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, 4 Oktober lalu ribuan warga masih bertahan di tempat pengungsianMereka masih dihantui rasa takut dan trauma mendalam
BACA JUGA: Banjir di Medan Tewaskan Ibu-Anak
Padahal, para pengungsi itu disebar di sejumlah titik yang aman dari bencana banjirBACA JUGA: 11 Mayat Kembali Ditemukan
Namun kondisi mereka saat ini cukup memprihatinkan
BACA JUGA: Dua Mayat Ditemukan Berangkulan
Warga yang mengungsi di sejumlah tempat, terutama didataran tinggi dibelakang bukit dekat bandar udara Wargono Wasior, mereka hanya tidur dengan tenda darurat yang dibuat secara swadaya dengan beralaskan terpal dan tikarSebagian lainnya juga mengungsi sejumlah tempat pengungsian, seperti di rumah warga dan kantor pemerintahan yang tidak rusak.Para pengungsi ini juga menggunakan sisa-sisa peralatan dapur untuk memasakSelain bantuan bahan makanan yang diperoleh dari posko bencana, warga juga memanfaatkan hasil alam seperti pisang dan ubi yang tidak rusak akibat banjirPantauan Radar Sorong (grup JPNN), lokasi terparah di Sanduai dan RadoDi kedua kawasan tersebut,hampir semua rumah warga rusak total dan nyaris tertutup lumpur
Puluhan mobil truk,alat berat seperti exavator dan sepeda motor tertanam lumpurBahkan ada sebuah alat berat penggilas aspal terbalik di terjang derasnya banjir bandang lumpur‘’Alat berat saja terbali,bagaimana dengan manusiaTidak ada yang bertahan di derasnya banjirSemua hanyut,” ujar John warga SanduaiJumlah korban meninggal terbanyak di Sanduai yang merupakan kawasan yang baru dikembangkanKawasan yang dulunya perkampung warga kini mendapat kali-kali kecilTerdapat pintu air yang memuntahkan lumpur,batu-batuan dan kayu bulat menghantam warga dan rumah-rumah di sekitarnya
Di Sanduai juga terdapat dua bangunan bernilai miliaran rupiah,yakni Hotel Sanduai dan pasar yang baru diresmikan gubernurPasar yang belum lama dioperasikan rusak totalBangunannya runtuhDi sekitarnya terdapat batu-batu berukuran besar‘’Bisa dibayangkan derasnya banjirBatu besar saja bisa terhembas sampai ratusan meter,’’ ujar warga
Tomas Wijaya mengaku sudah tidak tahu lagi mau kemana, istrinya yang dicintainya juga menjadi salah satu korban meninggal saat banjir bandang senin laluBanjir itu juga menurutnya telah menhancurkan seluruh harta bendanyaSerta saat ini dirinya tidak dapat lagi berkomunikasi dengan keluargannya yang berada di Bogor dan Tangerang, sehingga sangat diharapkan sekali agar keluargannya yang berada jauh tersebut dapat mengetahui bahwa dirinya masih dalam keadaan hidup‘’Saya kini hidup sendiri,istri saya menjadi salah satu korbanSaya tetap bertahan. Kalau pemerintah bilang,Wasior tidak layak dihuni,baru saya keluar,’’ ujarnya.(lm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bantuan Pemerintah Tiba di Wasior
Redaktur : Tim Redaksi