Waria Penderita HIV/AIDS Ditemukan di Parimo

Senin, 22 September 2014 – 05:43 WIB

jpnn.com - PARIMO - Dinas Kesehatan Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, kembali menemukan penderita HIV/AIDS. Hal itu berdasarkan pendataan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Parimo, akhir Agustus hingga awal September 2014. Dari tiga penderita yang ditemukan, satu orang diantaranya telah meninggal dunia.

Kepala Dinas Kesehatan Parimo melalui staf bidang Pengendalian Masalah Kesehatan(PMK) Khusus Bidang Pengelolaan HIV/AIDS, Kurniati Masulili kepada Radar Sulteng (JPNN Grup) mengatakan, tiga penderita HIV/AIDS itu masing-masing satu orang perempuan berprofesi karyawati di Torue.

BACA JUGA: Polisi Tangkap 5 Pasangan Mesum di Kos-Kosan Gorontalo

Kemudian satu orang waria di Kecamatan Lambunu, dan satu orang lainnya adalah  warga Kecamatan Palasa yang belum lama ini meninggal dunia. Ketiganya ditemukan dalam kondisi terjangkit HIV/AIDS.

Kurniati mengatakan, ditemukanya penderita HIV/AIDS tersebut berkat kesadaran penderitanya yang ingin langsung memeriksakan diri setelah mengetahui gejala-gejala yang dirasakanya. Selain itu, pihaknya juga menerima laporan dari masyarakat, lalu kemudian melakukan pendekatan kepada penderita untuk dilakukan uji laboratorium.

BACA JUGA: Daftar Berobat Pakai E-KTP

"Yang justru kami khawatirkan berdasarkan laporan yang kami terima dari masyarakat, salah seorang waria yang telah terjangkit HIV/AIDS di Kecamatan Lambunu memiliki tiga orang teman dekat yang kemungkinan bisa terjangkit HIV/AIDS," ujar Kurniati, pekan lalu.

Tiga orang teman dekat Waria itu kata Kurniati, dua orang diantaranya adalah sesama waria dan satu orang lainnya adalah seorang pria yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di salah satu kantor vertikal di wilayah tersebut.

BACA JUGA: Motor Tabrak Median, Dua Pelajar SMP Tewas mengenaskan

Kurniati mengungkapkan, saat ini pihaknya berupaya keras untuk bisa menemukan ketiga orang teman dekat Waria tersebut dan membujuk mereka agar bisa dilakukan tes laboratorium sedini mungkin. Pasalnya, jika masih sebatas HIV akan diberikan obat agar daya tahan tubuhnya kuat tetap kuat.

"Identitas ketiga teman dekat waria tersebut sudah kami ketahui. Kami terus berupaya melakukan pendekatan kepada mereka agar mau melakukan uji laboratorium," ungkapnya.

Sementara penderita HIV/AIDS  yang meninggal dunia di Kecamatan Palasa kata Kurniati, saat ditemukan sudah dalam kondisi parah, sudah lama terjangkit penyakit dari virus mematikan tersebut. Namun baru diketahui, sehingga terlambat dalam mendapatkan penanganan medis.

Kurniati menambahkan, kasus penderita HIV/AIDS yang ditemukan di Kabupaten Parimo sejak Januari hingga September 2014 sudah mencapai sembilan kasus. Data itu mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibanding tahun sebelumnya.

Sedangkan secara keseluruhan kata Kurniati, berdasarkan data sejak beberapa tahun terakhir hingga tahun ini, penderita HIV/AIDS di Kabupaten Parimo mencapai 35 kasus dan 13 orang diantaranya telah meninggal dunia.

Kurniati juga menambahkan, pihaknya berencana meminta izin untuk melakukan sosialisasi bila perlu akan dilakukan tes laboratorium kepada semua pegawai salah pada salah satu kantor vertikal di Kabupaten Parimo.

Pasalnya, kata Kurniati, dua pegawai di kantor tersebut positif terjangkit HIV, bahkan sampai menularkanya kepada istrinya.

Kurniati juga berharap agar siapa saja yang merasa mengalami gejala seperti penderita HIV/AIDS dan yang bersangkutan rentan terjangkit penyakit tersebut agar segera melakukan pemeriksaan. Itu karena virus penyakit tersebut menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan (imunitas) tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi. (aji)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rujab Gubernur Sulsel Jadi Pasar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler