Warna Pesawat Presiden Berubah, Andi Arief: Maksudnya Apa?

Selasa, 03 Agustus 2021 – 17:57 WIB
Pesawat kepresidenan. Foto: dok JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat Andi Arief menyoroti perubahan warna pesawat kepresidenan.

Dia mengaku tidak paham maksud dan tujuan pihak istana mengganti warna cat pesawat kepresidenan dari warna biru menjadi merah.

BACA JUGA: Soal PPN Sembako, Andi Arief: Rakyat Terjepit Pemerintah Beraliran Mandra

"Sekarang pesawat kepresidenan berwarna merah. Entah maksudnya apa, bisa warna bendera, bisa juga corona," tulis Andi Arief di akun pribadinya di Twitter, Selasa (3/8).

Awak JPNN.com telah memperoleh persetujan Andi Arief untuk mengutip kalimatnya tersebut.

BACA JUGA: Mahfud Tuding SBY Soal Pengalihan Tanah, Andi Arief Berkomentar Singkat, Tajam!

Andi mengatakan desain warna pesawat kepresidenan warna biru merupakan hasil karya dari seorang mayor desainer di TNI AU.

Hanya saja dia tidak menyebutkan siapa desainer yang dimaksud.

BACA JUGA: Lemparan Botol Wawali Nyaris Menimpa Kepala Wali Kota, Kakak Greysia Polii Terdiam, Menangis

"Desain dan warna karya seorang mayor desainer di TNI AU," tutur aktivis 98 itu.

Menurut dia, warna biru itu dipilih sebagai upaya meningkatkan keamanan saat terbang.

"Dominasi biru langit adalah upaya peningkatan keamanan penerbangan, sebagai warna kamuflase saat terbang," kata Andi.

Sebab, kata Andi, keselamatan presiden menjadi prioritas utama terutama presiden setelah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Karena SBY hanya menggunakannya (pesawat kepresidenan, red) beberapa bulan saja," pungkas Andi Arief.

Sebelumnya, Kepala Sekretariat Presiden Heru Bdi Hartono membenarkan bahwa memang telah dilakukan pengecatan ulang pesawat kepresidenan.

Heru menjelaskan pengecetan tersebut sudah direncanakan pada 2019 silam.

"Benar, Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 atau pesawat BBJ 2 telah dilakukan pengecatan ulang," ujar Heru Budi Hartono di Jakarta, Selasa (3/8). (ddy/jpnn)

 

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler