Wartawan di Sumut Tewas Ditembak, Komnas HAM Diminta Segera Bertindak

Minggu, 20 Juni 2021 – 18:05 WIB
Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani saat membuka acara Press Gathering Pimpinan MPR dengan Koordinatoriat Wartawan MPR/DPR/DPD di Bandung Jawa Barat, Sabtu (7/11). Foto : Ricardo

jpnn.com, TANGERANG - Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani memandang serius kasus penembakan seorang wartawan di Sumatera Utara, Mara Salem Harahap.

Wartawan media online di Kabupaten Simalungun itu tewas setelah ditembak orang tak dikenal.

BACA JUGA: Wartawan di Sumut Tewas Ditembak, Simak Permintaan Gus Muhaimin ke Aparat

Dia ditemukan berada di dalam mobil, sekitar 300 meter dari rumahnya di Huta 7, Pasar 3 Nagori Karang Anyer, Kabupaten Simalungun, Sabtu (19/6) kemarin.

“Penyelidikan kasus ini harus dilakukan serius dan tuntas, apa pun latar belakang kejadiannya. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) perlu turun tangan untuk membentuk tim pencari fakta,” ujar Ahmad Muzani dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (20/6).

BACA JUGA: Penjelasan Penting Kenapa Pertanyaan Pilih Pancasila atau Al-Quran Muncul

Muzani mengemukakan pandangannya saat menerima Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Firdaus dan tim, di Tangerang, Banten.

Firdaus didampingi Sekretaris Jenderal SMSI Mohammad Nasir, dan anggota Dewan Penasihat SMSI Pusat Ervik Ary Susanto.

BACA JUGA: 3 Lembaga ini Dorong Pembentukan Provinsi Papua Selatan, Begini Alasannya

Muzani mengatakan peristiwa penembakan tersebut bukan hanya pembunuhan terhadap Mara Salem Harahap alias Marsal, tetapi melukai banyak hal, terutama kalangan pers dan demokrasi.

"Pembunuhan ini juga merupakan ancaman terhadap negara," ujarnya.

Muzani sepakat dengan sikap SMSI bahwa kepolisian harus segera menyelesaikan secara tuntas penanganan kasus penembakan Marsal, karena tidak ada alasan lagi kasus penembakan orang tidak diusut.

Firdaus mengatakan bertemu Ahmad Muzani untuk memohon secara politik, mendesak pemerintah dalam hal ini kepolisian agar menuntaskan penyelidikan dan penyidikan kasus penembakan terhadap Mara Salem Harahap.

Menurut dia, penembakan yang menewaskan Marsal ini bukan semata-mata kejahatan biasa, tetapi perbuatan keji yang berdampak luas terhadap perkembangan demokrasi.

"Penembakan itu selain membunuh orang pers, juga mengancam karakter demokrasi yang dikembangkan oleh pers. Kita tahu pers adalah pilar ke-4 demokrasi yang selain mengontrol jalannya demokrasi, juga pelaksana demokrasi," katanya.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh, Sabtu (19/6) juga mengecam penembakan terhadap Marsal.

"Sebuah kabar duka kembali mewarnai kehidupan pers Indonesia. Pemimpin Redaksi LasserNewsToday, Mara Salem Harahap meninggal dunia Sabtu Juni 2021," surat pernyataan Dewan Pers yang ditandatangani Mohammad Nuh.

Nuh juga mendesak aparat kepolisian segera menyelidiki kasus ini secara serius dan seksama. Menurut dia, pelaku dan motif pembunuhan harus diungkapkan, rasa keadilan keluarga Mara Salem Harahap juga harus ditegakkan.

Dia mengimbau agar segenap komunitas pers Sumatera Utara memperhatikan masalah pembunuhan Marsal dan secara proporsional membantu aparat kepolisian untuk mencari bukti-bukti dan mengungkap fakta.(Antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler