BANDUNG - Tertutupnya Muktamar VII PPP di Hotel Panghegar, Bandung, Senin (4/7), disesalkanBukan hanya kader PPP yang dilarang masuk, tapi arena muktamar juga disterilkan dari jurnalis
BACA JUGA: Didukung 55 Persen, Yani Bantah Main Uang
"Saya menyayangkan betul muktamar ini dicanang jadi rumah besar umat, untuk mengajak umat masuk ke PPP, tapi dalam pelaksnaaan muktamar ini yang saya dapat keluhan dan aduan dari teman-teman, mereka datang jauh-jauh untuk menyaksikan muktamar tapi tidak dapat menyaksikan," kata Ketua LBH PPP Ahmad Yani, kepada pers, Senin (4/7), di Bandung.
"Mereka tidak dapat masuk saat LPj (Laporan Pertanggungjawaban Ketua Umum PPP) dan pandangan umum
Memang diakui Yani, itulah jeritan dari beberapa kader DPC PPP soal muktamar
BACA JUGA: Jangan Jual DPC ke Calon Ketum!
"Ini jeritan mereka harusnya sediakan monitor televisi sehingga mereka bisa menyaksikan," katanyaMenyoal wartawan yang dilarang masuk meliput ke arena muktamar, Yani menegaskan "Partai ini menutup diri
BACA JUGA: Muktamar PPP Paling Buruk
Padahal pandangan umum wajar saja terbuka."Yani mengatakan, pada pemandangan umum banyak DPC yang tidak mau diwakilkan oleh DPW"Karena itu memasung dan dan bertentangan dengan AD/ARTMereka (DPC) punya hakMereka selama ini di bawah tekanan, ancaman, intimidasiAda beberapa DPC jelang muktamar di Plt kan," katanya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ricuh, SDA Diamankan Panitia
Redaktur : Tim Redaksi