Wasekjen Gerindra Ajak Publik Kawal Kinerja Timsel KPU-Bawaslu

Kamis, 08 September 2016 – 18:52 WIB
Gegap gempita pemilu 2014. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA– Publik harus mengawal kinerja Tim Seleksi komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan pimpinan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) 2017-2022, yang dibentuk Presiden Joko Widodo.  Ini penting agar nantinya timsel benar-benar bekerja secara profesional. 

Menurut Wakil Sekretaris Jenderal DPP Gerindra Andre Rosiade, pengawasan menjadi penting karena kinerja timsel ini sangat terkait dengan kualitas pemimpin bangsa ke depan. 

BACA JUGA: Ditolak! Permintaan Barter Mary Jane dengan 700 Jemaah Haji Bermasalah

Dikatakan, para anggota KPU dan Bawaslu yang dipilih, bakal menjalankan ‎tugas mengawal pesta demokrasi, untuk memilih pemimpin yang diharapkan mampu membawa Indonesia jauh lebih baik dari sekarang ini.

"Kami menghargai dan menghormati hak presiden dalam menentukan tim seleksi. Namun tetap saja mereka harus dikritisi kinerjanya," ujar Andre, Kamis (8/9). 

BACA JUGA: Memanas! Amran Mau Buka Nama Pejabat dan Komisi V DPR ke KPK

Andre mengatakan demikian, karena dalam penilaiannya ada beberapa nama timsel yang sebelumnya disebut-sebut aktif sebagai tim sukses Joko Widodo pada pemilihan presiden 2014 lalu. Masing-masing Saldi Isra, Komaruddin Hidayat,  Hamdi Muluk, dan mantan Hakim Konstitusi Hardjono.

Misalnya Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Andalas Saldi Isra, sebelumnya disebut-sebut berperan aktif dalam penyusunan visi dan misi Jokowi di bidang hukum. 

BACA JUGA: Jelang Musim Hujan, Mbak Puan Cek Kesiapan BMKG

‎Bahkan kemudian setelah pilpres, namanya sempat digadang-gadang menjadi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) pada awal pembentukan Kabinet Kerja.    

"Sekarang beliau (Saldi Isra) diketahui sudah diberi 'kue' sebagai Komisaris Utama Semen Padang," ujar Andre.

Selain Saldi, ‎ mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Komaruddin Hidayat kata Andre, sebelumnya disebut-sebut sering berkunjung ke kediaman Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. 

Demikian juga dengan Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Hamdi Muluk. Meski tidak terlibat langsung dalam timses, namun dalam berbagai kesempatan paling vokal menyuarakan keterpilihan Jokowi.

"Waktu Jokowi jadi Gubernur Jakarta, dia aktif bangun opini. Sekarang juga aktif menggalang opini bahwa Ahok paling layak memimpin Jakarta. Mereka-mereka ini sebelumnya kan jelas-jelas terindikasi terlibat dalam politik praktis," ujar Andre.

‎Karena itu selain pengawasan dari berbagai elemen masyarakat, Andre berharap para timsel yang terpilih juga nantinya ‎benar-benar bisa menjaga integritas, independen, mengedepankan keilmuan mereka dan bersifat netral. 

"Ingat loh, kualitas pemilu 2019 sangat ditentukan tim seleksi  KPU-Bawaslu. Selamat bekerja untuk tim. Semoga amanah yang diberikan dijalankan dengan baik dan penuh tanggung jawab," ‎ujar Andre. (gir/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rekomendasi Para Pakar HTN: Mahkamah Partai Harus Diperkuat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler