Wasekjen MUI ke Kalbar Urusan Pribadi

Jumat, 13 Januari 2017 – 05:32 WIB
Boy Rafli Amar. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Polri memastikan, aksi penolakan dari Pemuda Dayak pada Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain yang akan tiba di Bandara Susilo Sintang, Kalimantan Barat, kemarin 912/1), bukan karena lembaga MUI.

Kadivhumas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar menjelaskan, penolakan itu dipastikan bukan menolak MUI.

BACA JUGA: Inikah Penyebab Wasekjen MUI Ditolak Pemuda Dayak?

Namun, Pemuda Dayak yang dipimpin orang bernama Andreas itu merasa sakit hati dengan pernyataan Wasekjend MUI saat berbicara dalam sebuah acara televisi. ”Bukan karena lembaganya ya,” ungkapnya.

Menurutnya, pengamanan terhadap aksi penolakan itu berlangsung dengan lancar. Sama sekali tidak ada masalah dalam aksi penolakan tersebut.

BACA JUGA: Diadang Pakai Mandau, Wasekjen MUI: Alhamdulillah..

”Ya, semua sudah selesai kok, tidak ada aksi anarkis sama sekali,” tuturnya ditemui di kantor Divhumas Mabes Polri kemarin.

Sementara Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divhumas Mabes Polri Brigjen Rikwanto menjelaskan bahwa karena penolakan tersebut,

BACA JUGA: Ditolak DAD, Wasekjen MUI Tak Jadi Turun dari Pesawat

Maka rombongan Wasekjend MUI tidak turun dari pesawat dan langsung menuju ke Pontianak. ”Tentu agar semua aman,” paparnya.

Sebenarnya, Pemuda Dayak itu ke Bandara bukan untuk menolak kedatangan Wasekjend MUI. Namun, untuk menyambut Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Cornelis.

Saat berada di Bandara itu mereka mendengar kedatangan Wasekjend MUI. ”Melalui pimpinannya Anderas, mereka menyampaikan penolakan,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Saadi mengatakan bahwa sampai saat ini pihaknya juga masih belum bisa menghubungi Zulkarnaen setelah insiden tersebut terjadi.

Menurutnya, Wasekjen MUI tersebut pergi ke wilayah Kalimantan Barat untuk alasan pribadi.

’’Kami tidak tahu apa alasannya pergi ke sana karena tidak ada penugasan dari MUI. Namun, kemungkinan besar dia diundang oleh warga muslim lokal sebagai tokoh agama,’’ jelasnya saat dihubungi Jawa Pos kemarin (12/1).

Dia menegaskan bahwa pihaknya akan mencoba menyelidiki akar permasalahan dari insiden tersebut. Namun, dia menghimbau kepada semua lapisan masyarakat agar tak ikut terpancing atau malah ikut memprovokasi.

Menurutnya, semua permasalahan yang menyinggung masyarakat Dayak bisa diselesaikan secara damai.

’’Kepada saudara muslim saya himbau agar tidak ikut emosi. Juga sahabat saya di Kalimantan sana untuk tetap tenang,’’ terangnya.

Sementara Wasekjend MUI Tengku Zulkarnain saat dihubungi tidak menjawab. Pesan singkat yang dikirim juga belum dibalas. (idr/bil)

 


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler