Wasit SEA Games Dihipnotis, Uang Melayang

Jumat, 18 November 2011 – 09:41 WIB

PALEMBANG--Diduga telah tertipu dengan cara dihipnotis, Drs I Made Sarka (46) warga Banyar, Lokaserana, Kelurahan Siangan, Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, rekening pria yang merupakan PNS guru, sekaligus wasit di cabang olahraga (cabor) voli pantai SEA Games XXVI itu bobolKorban diduga kehilangan uang sebanyak Rp27,1 juta.

Kasus tersebut kini masih dalam penyelidikan Satuan Reskrim Polresta Palembang, setelah korban Rabu (16/11) malam mendatangi SPK Terpadu Polresta Palembang

BACA JUGA: Aneh, Anjing Beranak Kucing

Dalam laporan polisinya yang tercantum dalam laporan polisi bernomor nomor LP/B-2967/XI/2011/Sumsel/Resta .Plg, bermula ketika Rabu (16/11) malam korban sedang duduk di kawasan bundaran air mancur Jakabaring.

Datang salah seorang pelaku mendekati korban dan meminta tolong agar difoto menggunakan handphone (Hp)
Selang beberapa saat datang teman pelaku juga minta difoto

BACA JUGA: Gugat Dana Perimbangan, Kaltim Dinilai Berjuang Sendirian

Pelaku kemudian mengatakan akan membantu korban untuk memperbaiki pure (tempat ibadah umat Hindu, red) dengan memberikan uang.

Tapi syaratnya, korban harus menyerahkan nomor rekening miliknya
Kemudian korban diajak ke ATM BRI di Jl Merdeka, Kantor Pos Palembang

BACA JUGA: Mantan Bupati Mentawai Ditahan

Pelaku kemudian memperlihatkan rekening miliknya yang terdapat uang berjumlah Rp9 Miliar, korban kemudian menyerahkan nomor rekening miliknya, di dalam ATM itu juga korban masuk bersama pelaku.

Setelah itu korban kemudian diajak kembali naik mobil dan diturunkan di jalan dan diberikan uang sebesar Rp50 ribu oleh pelaku untuk ongkos pulangTidak berselang lama, korban yang tersadar mengecek rekeningnya di ATM, ternyata tabungannya sudah terkuras.

Kapolresta Palembang Kombes Pol Drs Agus Sulistiono melalui Kasat Reskrim Kompol Frido Situmorang SIk kepada wartawan menegaskan masih mendalami laporan korbanNamun, Frido mengaku ada beberapa hal yang janggal dalam kasus tersebut.

"Pertama korban diajak kenalan, terus pelaku kemudian menjanjikan uang Rp1 miliar dengan syarat memberikan nomor rekeningYang jadi persoalan, tidak mungkin kalau cuma sekadar nomor rekening bisa mencairkan uang," tukasnya

Belum lagi kejadiannya pukul 18.000 WIB, saat itu seluruh bank, lanjut Frido tidak ada yang membuka layanan pencairan uang"Lagian buku rekeningnya di Bali, kalaupun dicairkan lewat ATM oleh pelaku, tidak mungkin dalam sehari bisa mencapai Rp27 jutaKartu ATM-nya kan silver, yang hanya bisa menarik Rp5 juta per hariKita akan mendalami apakah memang ini hipnotis seperti pengakuan korban atau ada motif lain," pungkas Frido(mg18)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggota DPRD Wakatobi Dijebloskan ke Penjara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler