Waskita Karya Terus Lakukan Transformasi dengan Mengusung 3 Pilar

Sabtu, 03 Februari 2024 – 10:33 WIB
Waskita Karya. Foto: Waskita Karya

jpnn.com - JAKARTA - Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Hanugroho mengatakan Program Transformasi Waskita dijalankan dengan mengusung tiga pilar. Yaitu, portfolio dan innovation, serta lean dan digitalisasi.

Hanugroho juga mengatakan pihaknya terus melakukan perbaikan secara secara komprehensif dan berkelanjutan.

BACA JUGA: Presiden Resmikan Bendungan Karian yang Baru Selesai Dibangun Waskita Karya

Perseroan saat ini sangat selektif dalam memilih proyek, terutama dalam hal kepastian pembayaran.

Terdapat uang muka dan monthly payment serta sudah melalui Komite Manajemen Resiko Konstruksi sehingga proyek yang dikerjakan berjalan dengan lancar, tepat waktu dan memberi dampak positif bagi kinerja perusahaan.

“Perseroan melakukan sentralisasi procurement, engineering dan penerapan lean construction pada proyek yang sedang berjalan serta melakukan efisiensi beban biaya operasional serta reorganisasi sebagai konsep lean office. Hal ini dilakukan agar proses bisnis perseroan menjadi lebih efisien dan agile,” ujar Hanugroho dalam keterangannya, Sabtu (3/2).

BACA JUGA: Konon Beginilah Persekongkolan Jahat di Kasus Korupsi Proyek Tol MBZ

Menurut pria yang akrab disapa Oho ini, digitalisasi juga sangat penting dilakukan. Selain lebih efisien, juga meningkatkan implementasi tata kelola perusahaan dalam hal transparansi.

Penerapan digitalisasi meliputi implementasi System Analysis and Product in Data Processing (SAP), Enterprise Resource Planning (ERP) dan Building Information Modeling (BIM).

Penerapan digitalisasi SAP dan ERP bertujuan agar semua beban biaya bisa lebih terkontrol dan transparan karena sistem terintegrasi secara realtime.

BACA JUGA: Stadion Kanjuruhan Segera Direnovasi, Sebegini Biayanya

Penerapan BIM juga dilakukan di setiap proyek dan mampu bekerja dengan sangat efisien sehingga pekerjaan proyek bisa selesai lebih cepat.

Tata kelola perusahaan yang baik juga ditempuh perseroan bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk penerapan Whistle Blowing System (WBS).

Hal ini dilakukan dalam rangka memperkuat implementasi Good Corporate Governance (GCG) dan mengoptimalkan saluran WBS di Waskita Karya hingga Anak Perusahaan.

Penerapan WBS bertujuan untuk mendeteksi secara dini fraud yang terjadi.

Melalui tim ini perseroan mencegah terjadinya fraud dengan pola pengawasan yang menyeluruh dan melibatkan seluruh pegawai, sehingga memberikan rasa aman bagi seluruh pihak yang berinteraksi dengan perseroan.

“Tentunya penerapan WBS ini dapat meningkatkan transparansi sebagai salah satu aspek tata kelola yang baik di semua lini bisnis perseroan,” katanya.

Implementasi penerapan SNI ISO 37001:2016 tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP), mewujudkan Waskita Karya yang patuh terhadap norma dan peraturan perundangan yang berlaku, bersih dan berintegritas serta mendukung upaya pencegahan korupsi.

Meningkatkan dan memperbaiki setiap proses bisnis agar sejalan dengan prinsip-prinsip GCG serta menjalankan prinsip Zero Tolerance terhadap pelanggaran peraturan perundangan yang berkaitan dengan tindak pidana korupsi.

Perseroan juga berkerja sama dengan Kejaksaan Agung untuk memberikan best practice terkait Business Judgement Rule (BJR).

Salah satu penerapan GCG yaitu dengan mengimplementasikan Business Judgement Rule pada setiap pengambilan keputusan untuk memitigasi dampak legalitas yang timbul.

“Intinya, Business Judgement Rule dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri manajemen dan sebagai pedoman serta petunjuk dalam membuat keputusan yang menjunjung tinggi prinsip kehati-hatian, beritikad baik dengan hanya fokus pada kepentingan perseroan dan tunduk pada ketentuan anggaran dasar serta peraturan perundang-undangan yang berlaku,” ucap Oho.

Oho menegaskan perseroan yakin penerapan GCG yang komprehensif dan menyeluruh dapat membawa perseroan menjadi perusahaan yang memberikan nilai bagi pemegang saham serta menjaga kesinambungan operasi perusahaan pada masa yang akan datang.

"Penguatan implementasi tata kelola perusahaan yang baik juga terus dilakukan oleh perseroan dalam menjalankan proses bisnis secara profesional dan berintegritas, sehingga kepercayaan yang diberikan oleh publik dapat kami jaga dengan baik," kata Oho. (gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bantah Bikin Rugi Negara Rp 2,5 T, Eks Bos Waskita Destiawan Buka Suara


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler