jpnn.com, JAKARTA - Dana desa yang jumlahnya dalam kisaran Rp 1 miliar tampaknya menjadi incaran oknum nakal yang berusaha ikut ambil keuntungan dengan beragam modus.
Di Bone, Sulsel, ada oknum ormas bernama Komisi Perwakilan Daerah Lembaga Pengawasan Kebijakan Pemerintah dan Keadilan (Kompda LP-KPK), yang melakukan pemungutan sumbangan ke beberapa kades.
BACA JUGA: Dana Desa Masih Jadi Persoalan, Ini Saran Pak Misbakhun
Belakangan diketahui, ormas ini tidak terdaftar di Kesbangpol Bone. Dengan penampilan layaknya penegak hukum, mereka mendatangi sejumlah kades dan kasek meminta sumbangan. Nilainya pun bervariasi mulai Rp200 ribu hingga Rp1 juta.
Diduga modus sumbangan ini dipakai LSM melakukan penipuan. Kepala Desa Sanrego, Kecamatan Kahu, A Malla mengakui dirinya pernah menyetor sejumlah uang ke LSM tersebut.
BACA JUGA: KPK Pelototi Titik Rawan Dana Desa
"Saya didatangi dua orang, bagus ji cara penyampaiannya itu LSM. Tidak ada sesuatu yang mencurigakan. Makanya saya kasih sumbangan karena dia mau buat kegiatan," jelas Malla, Minggu, 19 Februari, seperti diberitakan FAJAR (Jawa Pos Group).
Dari kebutuhan dana yang dilihat, tercatat pada proposal dengan kebutuhan dana sebesar Rp92 juta.
BACA JUGA: Dana Desa Dikorupsi? Laporkan ke Sini
Hal itu juga disampaikan Camat Salomekko, A Taslim Lantara. Dikatakannya, ada dua kades di wilayahnya yang turut serta menyumbang uang ke LSM tersebut.
Yakni Kepala Desa Tebba yang menyerahkan Rp1 juta, dan Kepala Desa Malimongeng yang menyumbang Rp700 ribu.
"Benar ada. Sementara dua desa yang dimintai sumbangan. Bisa saja jumlah desanya bertambah," tutur A Taslim Lantara.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Bone, Dray Vibrianto berujar, pihaknya akan memanggil Kades yang sudah memberi sumbangan untuk mengklarifikasi tujuan pemberian sejumlah uang tersebut.
Meski sumbangan sukarela, menurutnya mesti ada dasar apa pengajuannya. Apalagi, LSM dimaksud tidak terdaftar di Kesbangpol Bone.
"Jangan sampai ada tendensi lain. Jangan sampai ini bentuk penipuan," akunya. (smd/nur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Minta Penggunaan Dana Desa Dievaluasi
Redaktur & Reporter : Soetomo