jpnn.com, BALI - Wabah penyebaran penyakit demam berdarah mulai mengancam warga Buleleng. Bahkan hanya dalam kurun waktu sebulan, sudah ada puluhan kasus demam berdarah yang ditemukan.
Sebagian besar ditemukan di wilayah Kecamatan Sukasada, yakni Desa Panji.
BACA JUGA: Merasa Sudah Sembuh, Pasien Demam Berdarah Malah Meninggal
Data di Dinas Kesehatan Buleleng menunjukkan, sepanjang bulan Januari 2019 lalu, tercatat ada 77 orang penderita. Mereka sempat menjalani perawatan di puskesmas maupun di rumah sakit.
Kasus itu tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Buleleng.
BACA JUGA: Pemda Kehabisan Dana Atasi Pencegahan Demam Berdarah
Kepala Dinas Kesehatan Buleleng dr. IGN Mahapramana mengatakan, pada awal tahun ini perkembangan nyamuk Aedes Aegypty memang cukup pesat.
Mengingat kondisi cuaca cukup ekstrem. Kondisi saat ini sangat mendukung pertumbuhan populasi nyamuk.
BACA JUGA: Abatisasi, Cara Ampuh Antisipasi DBD
Akibatnya ada puluhan kasus yang bermunculan selama sebulan terakhir.
“Di seluruh kecamatan itu ada kasus. Tapi yang paling besar itu di kawasan padat penduduk. Seperti di Sukasada itu banyak ada di Desa Panji. Kemudian di wilayah Kota Singaraja juga,” kata Mahapramana seperti dilansir Radar Manado (Jawa Pos Group).
Pihaknya pun meminta masyarakat lebih waspada dengan kondisi saat ini. Sebab perkembangan populasi nyamuk aedes aegypty masih akan tumbuh selama beberapa bulan ke depan.(rb/eps/pra/mus/JPR)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudah 55 Orang Meninggal karena Demam Berdarah
Redaktur & Reporter : Friederich