jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mewanti-wanti masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan gelombang ketiga Covid-19 yang terjadi pada Natal dan Tahun Baru.
"Kami mengimbau seluruh masyarakat patuh karena kita masih berjaga-jaga terhadap kemungkinan gelombang ketiga yang terjadi pada Natal dan Tahun Baru yang akan datang. Kita harus berhati-hati,” kata Luhut Binsar saat menyampaikan keterangan pers terkait evaluasi PPKM yang diikuti dari kanal Sekretariat Presiden di YouTube dari Jakarta, Senin (18/10) sore.
BACA JUGA: Mbak Rerie Bicara Cara Menghindari Ancaman Gelombang Ketiga Covid-19
Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat untuk wilayah Pulau Jawa dan Bali itu mengimbau masyarakat untuk terus mematuhi protokol kesehatan.
Menurut dia, berdasar hasil evaluasi mingguan, Presiden Jokowi menaruh perhatian pada kegiatan masyarakat yang kerap mengabaikan protokol kesehatan seperti pernikahan, tempat wisata, maupun lainnya yang memicu kerumunan.
BACA JUGA: Kajati Kalbar Keluarkan Peringatan, Jangan Coba-coba Korupsi Anggaran Penanganan Covid-19
Lebih lanjut Luhut Binsar mengatakan kasus konfirmasi harian di Indonesia yang kian rendah menyebabkan kasus aktif nasional dan Jawa-Bali terus menurun.
Saat ini, ujar Luhut Binsar, hanya tersisa 18 ribu kasus secara nasional.
BACA JUGA: Pemerintah Siapkan 6 Strategi untuk Cegah Gelombang Ketiga Penularan Covid-19
"Untuk di Jawa Bali tujuh ribuan kasus," tegasnya.
Luhut Binsar mengatakan capaian itu telah turun secara drastis bila dibandingkan puncak gelombang kedua Covid-19 yang mencapai 570 ribu kasus aktif pada 15 Juli 2021.
Selain itu, kata dia, situasi yang terus membaik juga tercermin dari kasus kematian akibat Covid-19 di beberapa provinsi yang ditekan hingga nol kasus.
Luhut menuturkan bahwa pada 17 Oktober 2021, DKI Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, dan Bali, mencatat nol kematian.
“Provinsi lain di Jawa Bali hanya mencatat kurang dari lima kematian per hari," katanya.
Luhut berpesan capaian itu terus dijaga dengan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan dan vaksinasi.
"Namun, masih perlu diantisipasi mengingat cakupan vaksinasi Jawa Bali baru mencapai 43 persen. Kita ingin cakupan vaksinasi lansia dalam dua bulan ke depan mencapai 70 persen," katanya. (antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Boy