Waspada Hooligan Inggris dan Tiket Palsu!

Selasa, 19 Januari 2016 – 15:35 WIB
Suporter Albania. FOTO: EPA/jawapos

jpnn.com - SUPORTER Inggris menuai perhatian khusus selama perhelatan Euro 2016. Selain itu mereka hanya menerima jatah sekitar 24 ribu tiket atau hampir setengah dari total suporter Inggris yang datang ke Prancis.

Artinya, ada 25 ribu hooligan-sebutan suporter fanatik Inggris-yang tidak mendapat tiket. Nah, sebenarnya para hooligan Inggris itulah yang berpotensi membuat ulah di luar stadion. 

BACA JUGA: Maruarar Beber Kunci Sukses Piala Presiden di Depan Ketua DPR

Laga Inggris melawan Rusia di Stadion Velodrome, Marseille, 11 Juni mendatang menjadi salah satu laga yang memperoleh pengamanan ekstra. Sebab, Rusia juga dikenal memiliki pendukung yang fanatik. 

Marseille sejatinya bukan tempat yang ramah bagi hooligan. Warga dan pihak keamanan setempat masih trauma dengan kedatangan suporter Inggris. Hal itu terjadi setelah mereka terlibat kerusuhan dengan suporter Tunisia pada laga kedua Piala Dunia 1998.

BACA JUGA: Bambang Pamungkas Menulis dan Meluruskan...

Selain sering bikin onar, fans Inggris dikenal rasial. Publik Prancis-terutama di Kota Paris-tentu masih ingat dengan perlakuan empat suporter Chelsea yang melakukan aksi rasial kepada seorang pria Prancis bernama Souleymane Sylla di babak 16 besar Liga Champions tahun lalu. 

Saat itu Sylla akan masuk ke komuter. Namun, dia ditolak sejumlah suporter Chelsea yang menguasai gerbong komuter tersebut. Sylla yang berkulit hitam justru mendapat ejekan berbau rasial.

BACA JUGA: Gara-Gara Pemain Ribut, Arema-Mitra Kukar Didenda Rp 50 Juta

Selain hooligan, ancaman lain adalah peredaran tiket palsu. Terkait dengan ancaman tersebut, Pusat Konsumen Eropa atau ECC Austria memberikan masukan untuk menanggulangi beredarnya tiket palsu. Pertama, calon konsumen disarankan membeli tiket pada platform resmi UEFA. 

Kemudian, jika belum memperoleh tiket, calon konsumen yang membayar dengan menggunakan kartu kredit bisa menghubungi perusahaan penerbit kartu kredit untuk menanyakan transaksi mereka. Lalu, membuat permintaan tertulis untuk melakukan refund.

Namun, penyelenggara Euro 2016 optimistis tidak kecolongan oleh tiket palsu. Sebab, tiket sudah dirancang untuk mereduksi kemungkinan pemalsuan. ''Desain tiket memiliki sejumlah tingkat keamanan dan secara virtual sulit dipalsukan,'' tandas penyelenggara di situs UEFA. (apu/bas/mas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Puji Tuhan Jika Saya Bisa Melatih Persib


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler