jpnn.com, PONTIANAK - Bonus demografi yang akan diterima pada 2035 bakal jadi bumerang bagi Indonesia. Ini bisa terjadi bila pemerintah tidak menyiapkan generasinya sejak dini.
Menurut Direktur Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Didin Wahidin, pada 2035 akan ada 190 juta usia produktif.
BACA JUGA: Setahun, Angka Pengangguran Terbuka di Sumut Tambah 5 Ribu
Bila bisa dikelola dengan baik, akan menghantarkan Indonesia pada masa emasnya.
Namun, jika tidak disiapkan dengan baik 190 juta orang ini akan membuat Indonesia sebagai negara dengan tingkat kriminalitas tertinggi, kemiskinan, dan pengangguran.
BACA JUGA: BPS: Dua Kemungkinan Tingkat Pengangguran Terbuka Meningkat
"Indonesia memang diramalkan akan tumbuh menjadi negara maju dan sejajar dengan negara-negara raksasa dunia karena adanya bonus demografi. Namun, Indonesia juga memiliki risiko beban seperti kriminalitas, pengangguran, kemiskinan bila 190 juta penduduk usia produktif ini tidak dikelola dengan baik," kata Didin di sela-sela Expo Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI).
Untuk mengantisipasinya, pemerintah berusaha meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa pendidikan itu penting.
BACA JUGA: 120 Ribu Penduduk Jadi Pengangguran
Mahasiswa diajarkan untuk tidak menjual sumber daya alam tapi bagaimana meningkatkan nilai tambah dari suatu produk.
Didin mencontohkan sawit yang dijual bukan buahnya saja tapi produknya sehingga nilainya lebih tinggi.
"Jangan hanya jual bahan mentahnya karena harganya lebih rendah. Mahasiswa harus berpikir bagaimana agar produknya punya nilai tambah," tandasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ribuan Lulusan Perguruan Tinggi Menganggur di Jatim
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad